Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

6 Fakta Tsunami Tanjung Lesung, Bencana yang Dipicu Amuk Letusan Anak Krakatau

Pada awalnya BMKG sudah memberikan peringatan air pasang sebelum terjadinya tsunami Tanjung Lesung akan melanda pada hari ini, 22 Desember tahun 2018.

22 Desember 2022 | 19.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Tsunami Tanjung Lesung yang terjadi empat tahun lalu, tepatnya 22 Desember 2018 menjadi duka bagu masyarakat Indonesia. Peristiwa yang disebabkan oleh letusan Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda ini menghantam daerah pesisir Banten dan Lampung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selat Sunda yang terletak di antara pulau Jawa dan Sumatera, dan juga terletak di Cincin Api Samudra Pasifik ini memang dikenal dengan aktivitas vulkanik yang teratur.

Baca : 3 Tahun Lalu Tsunami Tanjung Lesung Tewaskan 3 Personel Seventeen

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut 6 fakta yang terjadi dari sebelum dan setelah peristiwa tsunami itu terjadi:

Pertama, pada awalnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah memberikan peringatan air pasang sebelum tsunami akan melanda daerah tersebut. Namun, karena penyebabnya bukan karena gempa bumi, peringatan dini tsunami tidak dikeluarkan.

Kedua, menurut laporan pemerintah gelombang tsunami terjadi sebanyak empat kali di empat lokasi berbeda dengan ketinggian 0,3 hingga 0,9 meter. Dan yang tertinggi terjadi di Kecamatan Serang dengan tinggi gelombang 0,9 meter.

Ketiga, terdapat 426 korban jiwa dan 7.202 luka-6 serta 23 orang tidak ditemukan. Kebanyakan yang tewas dalam peristiwa ini adalah remaja dan orang dewasa yang menghadiri konser tepi pantai oleh band Seventeen yang sebelum konser diadakan tidak mendapatkan peringatan tsunami.

Keempat, tiga orang anggota dari band Seventeen juga tewas dalam tragedi ini, yaitu diantaranya M Awal Purbani (bass), Herman Sikumbang (gitar), dan Windu Andi Darmawan (drum).

Kelima, kerusakan dari peristiwa tsunami ini sangat besar di infrastruktur dan pelabuhan, sehingga memperlambat penyaluran bantuan ke korban yang terdampak.

Keenam, total kerugian yang dialami oleh PT Jababeka Group Tbk, pengembang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang mencapai Rp 150 miliar. Dan dari 158 hektare luas KEK Tanjung Lesung, ada sekitar 8 hektare wilayah yang terdampak bencana.

Itulah 6 fakta dari peristiwa tsunami Tanjung Lesung yang menjadi salah satu catatan duka Indonesia di akhir tahun 2018. 

FANI RAMADHANI
Baca juga : Pengembang: Pantai KEK Tanjung Lesung Mendekat Akibat Abrasi

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus