Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ade Darmawan mengatakan sempat ada yang meminta Akhyar Nasution untuk tak maju di Pilkada Medan 2020. Menurut Ade, permintaan itu disampaikan kepada Akhyar pada awal tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ade enggan merinci siapa pihak yang menemui Akhyar. "Beliau pernah cerita, bahwasannya di awal bulan satu itu, ada yang jumpai beliau, minta (tak usah maju)," kata Ade kepada Tempo, Kamis, 30 Juli 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Ade, orang itu juga menjanjikan kompensasi setelah Akhyar pensiun sebagai pelaksana tugas Wali Kota Medan. Namun menurut Ade, Akhyar menyatakan keinginannya untuk tetap maju.
"Beliau nyatakan, 'Bolehkah aku selaku putra Medan berbakti untuk Kota Medan'," ujar Ade.
Ade mengaku sejak awal mendukung Akhyar sebagai calon Wali Kota Medan. Ia menilai Akhyar adalah seorang nasionalis, pekerja, memiliki visi, dan memiliki rekam jejak puluhan tahun di partai.
Saat PDIP menunjukkan gelagat kuat mengusung menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution, di Pilkada Medan, Ade pun memilih mundur dari partai. Ia mengumumkan pengunduran dirinya itu pada Rabu, 29 Juli 2020.
Ade sekaligus mundur dari jabatan sebagai Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Kota Medan. Dia juga mundur dari keanggotaan di Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), organisasi sayap PDIP.
"Partai punya pilihan yang berbeda. Daripada kami berseberangan prinsip, lebih baik saya keluar," kata Ade.
PDIP hingga kini belum mengumumkan secara resmi pasangan calon yang diusung di Pilkada Medan. Namun sumber Tempo menyebutkan, pengurus pusat partai banteng sebenarnya sudah merestui pencalonan Bobby.