Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Adik Ipar Jokowi Batal Maju Pilkada 2020 Gunung Kidul

NasDem mengakui ada pembicaraan antara Ketua Umum Surya Paloh dengan Presiden Jokowi di balik batalnya pencalonan Wahyu Purwanto.

28 Juli 2020 | 18.36 WIB

Presiden Joko Widodo merangkul Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat menghadiri penutupan Kongres Kedua Partai Nasdem dan HUT ke-8 Partai Nasdem di Jakarta International Teathre, Jakarta, Senin, 11 November 2019. Twitter.com
Perbesar
Presiden Joko Widodo merangkul Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat menghadiri penutupan Kongres Kedua Partai Nasdem dan HUT ke-8 Partai Nasdem di Jakarta International Teathre, Jakarta, Senin, 11 November 2019. Twitter.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Johnny G. Plate, mengakui ada pembicaraan antara Ketua Umum Surya Paloh dengan Presiden Jokowi di balik batalnya pencalonan Wahyu Purwanto di Pemilihan Bupati Gunung Kidul 2020. Wahyu Purwanto adalah ipar Jokowi. Dia adik dari istri Jokowi, Iriana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Betul ada pembicaraan antara Pak Jokowi dan Pak Surya Paloh sebagai Ketum NasDem yang akhirnya menetapkan tidak melanjutkan pencalonan Pak WP dalam Pilkada Gunung Kidul," kata Johnny melalui pesan singkat kepada Tempo, Selasa, 28 Juli 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebelumnya ramai diberitakan Wahyu urung mencalonkan diri sebagai calon Bupati Gunung Kidul pada Pilkada 2020. Kepada sejumlah media, Wahyu mengatakan Jokowi memintanya untuk tidak mencalonkan diri. Johnny mengatakan ada banyak alasan dan pertimbangan terkait batalnya pencalonan Wahyu Purwanto. Dua di antaranya adalah faktor kekerabatan Wahyu dengan Jokowi.

Meskipun, menurut Johnny, NasDem sudah menyiapkan strategi pemenangan dan tim sukses serta relawan untuk Wahyu. Tim bernama Ponco Manggolo itu juga sudah mulai bekerja di akar rumput. "Terhadap pertimbangan Pak Jokowi tersebut NasDem menghormatinya dan tidak melanjutkan pencalonan Pak WP seperti disebutkan di atas," kata Menteri Komunikasi dan Informatika ini.

Selain pertimbangan Jokowi, lanjut Johnny, NasDem juga memperhatikan pendapat yang berkembang di ruang publik. Belakangan ini, publik memang menyorot maraknya politik kekerabatan di Pilkada 2020. "NasDem mempertimbangkan pendapat yang berkembang di ruang publik dan demi mendukung harapan presiden untuk demokrasi yang sehat terkait pilkada," ujar dia.

Johnny menuturkan Wahyu akan melanjutkan aktivitasnya di bidang sosial setelah urung melanjutkan tahapan pencalonan. Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali mengatakan Wahyu sebelumnya mendaftar bersama sejumlah calon lain ke DPD NasDem Gunung Kidul. Namun dia mengklaim partainya memang belum memutuskan untuk mencalonkan Wahyu.

Ali tak banyak berkomentar ihwal anggapan bahwa Jokowi meminta Surya Paloh agar tidak merekomendasikan Wahyu. "Bahwa Pak Wahyu tak diizinkan Pak Jokowi maju itu persoalan internal mereka," kata Ali secara terpisah.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus