Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

15 Mei 2024 | 06.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sosiolog Universitas Airlangga (Unair), Septi Ariadi, mengatakan kabar penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pemasarannya memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat. Menurut dia, penarikan vaksin buatan produsen farmasi di Inggris yang bersifat mendadak itu mempengaruhi kepercayaan publik terhadap program vaksinasi nasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Menimbulkan keraguan terkait keamanan dan efektivitas vaksin, serta kekhawatiran untuk mengikuti program vaksinasi selanjutnya," katanya melalui keterangan tertulis, Selasa, 14 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Septi, kabar penarikan vaksin AstraZeneca sudah beredar sejak lama, namun baru menjadi perbincangan hangat pada saat ini. Penarikan vaksin disebabkan banyak faktor. "Namun, cara pemerintah yang terkesan sporadis dalam menyampaikan informasi, dan melakukan penarikan, dapat memicu kecemasan publik."

Hilangnya vaksin AstraZeneca dari peredaran, dia meneruskan, bisa membuat para penerima manfaatnya khawatir, terutama mereka yang belum menyelesaikan vaksinasi lanjutan. Masyarakat ekonomi kelas bawah yang kesulitan terhadap mengakses sumber daya kesehatan juga dianggap semakin terdesak.

“Penarikan vaksin dapat memperburuk situasi dan mempersulit mereka untuk mendapatkan perlindungan yang memadai dari Covid-19,” ujar Septi.

Di sisi lain, tetap muncul respons ketakutan terhadap efek samping AstraZeneca. Sebagian masyarakat tetap khawatir meski para ahli dan otoritas kesehatan sudah membantah adanya dampak komplikasi dari vaksin AstraZeneca.

Agar tidak terkesan abu-abu, Septi berharap pemerintah bisa memberi penjelasan yang akurat, transparan, dan komprehensif mengenai alasan penarikan vaksin AstraZeneca. Inisiatif itu akan mengurangi kekhawatiran publik, serta membangun kepercayaan terhadap program vaksinasi nasional.

“Pemerintah harus terbuka kepada publik,” ucap dia. “Mulai dari soal efek samping AstraZeneca, bagaimana efektivitasnya, kegunaannya, serta dampak minimal yang ditimbulkan.”

Septi menghubungkan fenomena ini dengan salah satu teori sosiologi kesehatan, yakni prevention action. Jika diberi informasi mengenai tindakan pencegahan kesehatan, seperti vaksin, masyarakat bisa menimbang risiko dan manfaatnya dengan lebih baik. Sebagian akan memutuskan tetap menggunakan vaksin itu. Sisanya kemungkinan berpindah ke vaksin merk lain, bahkan bisa saja tidak melakukan vaksinasi sama sekali.

Selain soal alasan penarikan vaksin, mencakup risiko dan manfaatnya, pemerintah diminta menegaskan langkah yang akan diambil ke depannya.

“Penarikan tersebut menjadi pengingat bahwa program vaksinasi adalah proses yang dinamis dan berkelanjutan,” ucap Septi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus