Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Anak Buah Jokowi Bilang Ada Kecenderungan Presiden Ditinggalkan

Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengungkapkan ada kecenderungan pihak-pihak yang meninggalkan Jokowi.

27 Agustus 2024 | 11.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengungkapkan ada kecenderungan pihak-pihak yang meninggalkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelang akhir periode. Namun, Budi Arie menyangkal pihak tersebut merupakan ketua umum partai politik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ya ada kecenderungannya begitu (ditinggal ramai-ramai),” kata Menteri Komunikasi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 27 Agustus 2024. “Dukungan Parpol solid. Walau pun tanya aja ke partai.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Budi Arie mengklaim Jokowi mengapresiasi semua partai pendukung yang menyokongnya hingga 20 Oktober. Ketum Projo ini juga meyakini politik elit menyukai guyub dan gotong royong.

“Kan 10 tahun ini apa sih yang Jokowi lakukan? Pikiran dan tindakan Pak Jokowi, Indonesia di bawah pak Jokowi 10 tahun banyak kemajuan,” katanya.

Sebelumnya Presiden Jokowi merasa ada yang meninggalkannya ramai-ramai menjelang akhir jabatannya. Padahal, kata dia, biasanya pihak tersebut datang dengan ramai-ramai.

Kepala negara menyampaikan ini saat menyampaikan amanat di Kongres III Partai NasDem yang digelar di Jakarta Convention Center, Ahad, 25 Agustus 2024. Jokowi meyakini Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tidak akan meninggalkannya.

"Biasanya datang itu ramai-ramai, terakhir begitu mau pergi, ditinggal ramai-ramai. Tapi saya yakin itu tidak dengan Bapak Surya Paloh, tidak dengan Bang Surya, dan tidak juga dengan NasDem," kata Jokowi.

Jokowi tidak mengelaborasi pernyataannya. Dia tidak memberikan keterangan pers usai acara. Tempo belum bisa mendapatkan respons dari pihak Istana mengenai isu ini.

Dalam sambutan yang sama, Jokowi mengatakan bahwa dia sangat merasa didukung penuh oleh Partai NasDem selama 10 tahun kepemimpinan. Meskipun pada 2024, Nasdem memilih pisan jalan dengan mendukung Anies Baswedan yang mempromosikan tema perubahan.

Pada periode keduanya, Jokowi didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Nasdem Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Solidaritas Indonesia. Dalam perkembangannya, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang, hingga Partai Demokrat juga bergabung. Menyisakan Partai Keadilan Sejahtera sebagai satu-satunya partai non-pemerintahan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus