Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Lonjakan Tinggi Pasca-Lebaran

Kenaikan jumlah kasus diduga dari varian baru Covid-19 yang lebih ganas, mudah menular, dan meningkatkan angka kematian.

14 Juni 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 sejumlah wilayah DKI Jakarta menemukan kluster atau pusat penularan usai perayaan Idul Fitri bulan lalu. Berikut diantaranya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – Kasus Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) sudah menembus angka 8.000 dalam beberapa hari. Tambahan ini menjadi yang tertinggi dalam empat bulan terakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyatakan pemerintah bersiap menghadapi kenaikan jumlah kasus Covid-19 yang lebih tinggi sebagai imbas libur Lebaran 2021. "Kenaikan ini menjadi peringatan keras untuk semua, mengevaluasi sekaligus bersiap diri dalam menghadapi kemungkinan kenaikan jumlah kasus yang lebih tinggi lagi," ujarnya, akhir pekan lalu.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adanya periode libur panjang berdampak signifikan terhadap kenaikan jumlah kasus, terutama di Pulau Jawa. Wiku menjelaskan, pemerintah telah belajar dengan menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro tingkat desa/kelurahan. Selain itu, pemerintah memaksimalkan intervensi kebijakan menjelang Idul Fitri 2021.

"Penerapan PPKM mikro secara bertahap di seluruh provinsi terbukti efektif menurunkan angka kasus Covid-19 di tingkat nasional,” kata Wiku. Selama pembatasan skala mikro di Pulau Jawa, angka kasus turun sangat drastis mencapai 70.

Hingga saat ini, PPKM mikro masih diberlakukan, yang bertujuan untuk menekan mobilitas masyarakat sehingga dapat menekan penularan pasca-Idul Fitri. Masyarakat dan sektor-sektor yang beroperasi selama masa PPKM diminta mematuhi Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2021. Hal ini dilakukan untuk menekan penularan dan agar tidak memberi tekanan pada sistem, fasilitas, serta tenaga kesehatan. Jika tidak dipatuhi, dapat mempersulit penanganan pandemi.

Pada periode Idul Fitri 2021, kenaikan angka kasus Covid-19 masih didominasi di Jawa. Lonjakan sudah terlihat sejak minggu pertama pasca-Lebaran. Sampai pekan ketiga, kenaikan kasus mencapai 56 persen. Jawa berkontribusi sebesar 57,6 persen dari total kasus secara nasional. Salah satunya disumbangkan oleh DKI Jakarta dengan lonjakan dalam sehari sebanyak 2.091 kasus Covid-19 pada 10 Juni 2021.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan kenaikan jumlah kasus Covid-19 merupakan dampak mudik dan libur Lebaran. Selain itu, warga diduga mulai kurang disiplin protokol kesehatan. "Semuanya ini dampak dari kelemahan semua," kata dia.

Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, khawatir lonjakan angka kasus Covid-19 di Jakarta bakal melampaui penambahan yang terjadi pada Januari-Februari 2021. Dikhawatirkan kenaikan pasien virus corona bakal tembus 3.000 orang per hari. "Dalam waktu singkat bisa terjadi penularan yang sangat tinggi dan terus-menerus, karena sekarang virusnya beda," kata dia kepada Tempo.

Pandu menduga varian virus corona baru bisa lebih mengganas, mudah menular, bahkan meningkatkan angka kematian. Dia khawatir virus varian delta akan menyebar luas di Ibu Kota dan berpotensi meningkatkan angka kasus Covid-19.

Varian delta atau B.1.617.2 adalah salah satu dari 10 varian baru yang ditemukan di India pada Oktober lalu. "Yang kami khawatirkan tipe virus delta itu akan yang paling berbahaya," ujar Pandu.

Di sisi lain, perilaku manusia sangat mempengaruhi kenaikan angka kasus. Menurut dia, masyarakat kini tak merasa bahwa pandemi Covid-19 masih merajalela di Indonesia. Buktinya, pergerakan manusia terjadi semasa libur Lebaran. "Sudah tahu pergerakan penduduk selama dan setelah Ramadan bisa meningkatkan lagi, tapi kan tidak dilakukan upaya untuk menghentikan pergerakan penduduk," kata Pandu.

EKO WAHYUDI

#ingatpesanibu #cucitangan #pakaimasker #jagajarak

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus