BALI sedang dilanda krisis listrik. Pusat-pusat turis yang serba
gemerlapan selama ini, menjadi remang-remang. Hotel-hotel harus
mengalami pemadaman lampu secara bergilir, bahkan terkadang
gelap sama sekali. Turis-turis pun mengeluh.
Keadaan itu sudah berlangsung sejak beberapa minggu yang lalu.
Yaitu sejak Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Sanggaran,
Denpasar, diperbaiki.
PLTD Sanggaran adalah satu-satunya sumber pembankit listrik di
Bali -- kecuali Kabupaten Buleleng yang mempunyai diesel
sendiri. Selama ini kemampuan maksimum ketujuh buah mesinnya
yang 21,5 megawatt itu, selalu terpakai penuh secara terus
menerus. Sehingga, jika perbaikan tidak dilakukan sekarang,
dikhawatirkan mesin-mesinnya telanjur rusak.
"Dan itu berarti mesin-mesinnya harus direparasi secara
menyeluruh," kata Kepala Bagian Pembangkit PLTD Sanggaran, Ir.
Perangin-angin. Dalam perbaikan ini, sebuah mesin memerlukan
waktu pembenahan sekitar 45 hari. Sampai pekan lalu, 2 buah
mesin telah selesai diperbaiki, sekarang menyusul mesin ketiga.
Perbaikan dilakukan-secara bergilir satu mesin diperbaiki, yang
lain bekerja sehingga ketujuh mesin PLTD itu dapat diperbaiki
dengan hanya sesekali saja dipadamkan secara total. Tapi ini
akanberarti, paling cepat 6 bulan lagi penerangan di pulau turis
itu akan normal kembali.
Krisis listrik di Bali ini tentu sangar merepotkan hotel-hotel
di sana. "Sekarang saya tidak bisa meningkatkan pelayanan,
sebagian besar kamar tidak pasang AC. Yang terpasang pun
kadang-kadang mati," kata Manajer Bali Hotel. Winot Saroso.
Beberapa pengusaha hotel yang lain juga mengalami hal serupa,
sehingga harus berpesan kepada tamunya agar menghemat aliran
listrik. Namun dari pihak turis juga terdengar keluhan.
Acara-acara santai mereka di malam hari kerap terganggu. "Dan
bagaimana tidak kesal, kalau sedang asyik membaca, tiba-tiba
lampu padam," kata seorang turis bule di Bali Hotel.
Dari Jawa
Sebagian hotel di Bali memiliki PLTD sendiri, sebagian lagi
mengandalkan listrik pada PLN semata. Yang terakhir ini pun
harus selalu prihatin. Sebab selain sering terganggu, seperti
sekarang ini, aliran listrik yang mereka terima dari PLN pun
terbatas. Menurut Kepala PLN Cabang Denpasar, M. Akwan, sekarang
ini masih ada 22 hotel besar di Bali yang sedang menunggu
pemasangan listrik baru. Selain itu tercatat, masih 14.000 lebih
calon pelanggan perseorangan P.N yang menunggu kesempatan.
Kepada mereka dijanjikan agar menunggu penambahan mesin baru
PLTD yang akan didatangkan pertengahan tahun depan. Namun dengan
melihat jumlah peminat yang begitu besar, diperkirakan tahun
depan pun belum seluruh calon pelanggan dapat dilayani.
Karena itu sekarang sedang direncanakan mengimpor listrik dari
Pulau Jawa, lewat kabel-kabel di dasar Selat Bali. "Ini akan
menjadi yang pertama kali di Indonesia," kata Pimpinan PLN
Eksploitasi XI Nusa Tenggara, Ir. Harun. Namun rencana itu
diperkirakan baru akan terwujud 5 tahun lagi.
Sumber panas bumi di Bedugul, sekarang juga sedang disiapkan
untuk diulah menjadi pembangkit tenaga listrik. Menurut hasil
survei tim ahli Selandia Baru, panas bumi itu akan mampu
membangkitkan listrik berkekuatan 200 megawatt. Tapi ini pun
baru bisa terlihat hasilnya pada Pelita ke-5 nanti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini