Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk menjadi anggota TNI. Wacana ini disampaikan oleh Panglima Jenderal TNI Agus Subianto Jumat, 31 Januari 2025. Wacana ini bertujuan memberikan kesempatan yang sama kepada para disabilitas untuk mengabdikan diri kepada negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami akan adakan pokja evaluasi apakah perlu juga disabilitas bisa masuk ke TNI, tujuannya dalam rangka mendukung tugas pokok ," kata Agus dalam jumpa pers di Mabes TNI Cilangkap, seperti yang dikutip dari Antara, Jumat, 31 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendati demikian, Panglima menegaskan, terdapat beberapa persyaratan tertentu yang harus dipenuhi pelamar disabilitas untuk menjadi anggota TNI. Hingga saat ini pihaknya masih mengkaji tugas dan posisi yang akan diberikan kepada masyarakat penyandang disabilitas.
Di Amerika Serikat, Kementrian Pertahanan atau Department of Defence (DOD) telah lama menerima penyandang disabilitas sebagai personil militer. Salah satunya adalah Christy Bowers-Brimmer, penyandang disabilitas pendengaran (rungu) yang bertugas di Army Civilian Career Management Activity, Washington Headquarter Service sejak 2021.
Ia adalah penyandang disabilitas rungu sejak kecil dan memiliki orang tua yang juga insan tuli. Lantaran itu, dalam kesehariannya, Christy Bowers-Brimmer selalu menggunakan bahasa isyarat.
Guna mendukung kinerja Bowers-Brimmer, DOD menyertakan seorang juru bahasa isyarat bagi perempuan lulusan Master dari Universitas Gallaudet ini.
Proses menjadi anggota militer ini bukan tanpa tantangan, namun DOD melalui atasan Bowers-Brimmer memberikan kesempatan untuk berkarir di angkatan darat. Bowers-Brimmer memulai kariernya sebagai spesialis sumber daya manusia di divisi keberagaman, disabilitas dan perekrutan, serta bertugas di Washington Headquarter Service (WHS).
Sebelumnya pada tahun 2017, Ia juga pernah menerima penghargaan dari Menteri Pertahanan AS. Bowers-Brimmer mengakui proses melakukan pelayanan militer bukanlah tanpa tantangan. Ia sangat bersyukur lantaran atasannya sangat mendukung kinerjanya sebagai anggota militer.
"Saya sangat berterima kasih padanya, Ia adalah seorang advokat dan juara. Ia melakukan segalanya untuk memastikan bahwa saya mendapatkan akomodasi yang layak," kata Bowers-Brimmer, seperti yang dikutip dari situs army.mil.
Selain TNI, Institusi Kepolisian RI sudah memulai terlebih dulu menerima penyandang disabilitas. Terhitung sejak 2024, 18 personil kepolisian adalah penyandang disabilitas. Menurut situs resmi Divisi Humas Polri, penerimaan anggota kepolisian dari kelompok masyarakat disabilitas didasarkan pada Undang Undang Penyandang Disabilitas Nomor 8 Tahun 2016 dan Peraturan Kapolri Nomor 10 tahun 2016 tentang penerimaan anggota Polri.
Army.mil | Divisi Humas Polri