TAK seperti biasanya, banjir di Jawa Tengah akhir Januari tadi
bergeser ke sebelah timur. Bahkan mencapai Lasem, kecamatan
paling ujung di daerah Rembang. Dan paling parah. Sedang Demak
sebagai daerah banjir yang legendaris luput begitu saja dari
landaan air. Tapi ini tak berarti bahwa penduduk Kabupaten Demak
tahun ini harus tenang-tenang saja. Mereka boleh bersiap-siap
menunggu curah hujan lebih deras dalam beberapa minggu
mendatang.
Air yang melanda wilayah Rembang menjelang tengah malam 24
Januari lalu telah merendam penduduk di 7 kecamatan, yaitu
Kecamatan-Kecamatan Sale, Serang, Kaliori, Sedan, Kragan, Pancur
dan Lasem. Tercatat tak kurang dari 11 orang penduduk tewas,
sementara 18.000 lebih orang harus mengungsi. Dari jumlah
tersebut lebih 10.000 orang adalah penduduk Lasem.
Meskipun daerah Rembang menderita paling parah, rupanya banjir
itu melayapi kawasan-kawasan landai di Kendeng dan gunung Muria.
Di samping beraal dari sungai-sungai yang ada seperti Kali
Lusi, Kali Tuntang, Kali Serang, Kali Juana dan Kali Lasem, air
juga menggebu dari pegunungan pegunungan yang tandus tadi.
Akibatnya banjir juga menyerbu daerah-daerah Kudus, Purodadi,
Pati dan Blora. Bahkan tak ketinggalan Kota Semarang sendiri,
Kendal, Pekalongan dan Magelang. Kecamatan Welen tercatat paling
menderita di Kabupaten Kendal: 42 rumah hanyut dan ratusan orang
mengungsi.
Jumlah Kerugian
Menurut Kepala Humas Jawa Tengah, Sarlan Adisucipto, hingga
akhir Januari tadi kerugian telah mencapai lebih dari Rp «
milyar. Ini terdiri dari belasan ribu rumah rusak atau hanyut,
60 buah jembatan hancur, sawah dan tegalan serta tambak binasa.
Kerugian paling banyak terdapat di Kabupaten Pati, menyusul
kemudian Purwodadi dan Grobogan. Berbagaibantuan berupa pangan,
obat-obatan dan pakaian mulai berdatangan dari Pemda Jawa Tengah
maupun kabupaten-kabupaten.
Sementara itu, dalam waktu hampir bersamaan, 12 kecamatan di
Kabupaten Bojonegoro (Jawa Timur) diterjang banjir Bengawan
Solo. Tercatat 13 orang hanyut dan meninggal dunia. Selebihnya,
rumah, sawah dan tegalan sera bangunan-bangunan lainnya hanyut
atau rusak. Di samping ribuan penduduk mengungsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini