Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Basuki Hadimuljono ditetapkan sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) untuk masa bakti 2024 sampai 2029. Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) berhasil mengalahkan Budi Karya Sumadi untuk menggantikan posisi Ganjar Pranowo sebagai Ketua Umum Kagama. Penetapan Basuki ini berdasarkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) Kagama XIV pada Sabtu, 16 November 2024, di Hotel Mercure Convention Center Ancol, Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya berjanji akan memenuhi kewajiban Pengurus Pusat Kagama dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kagama serta menjalankan keputusan Munas Kagama dengan penuh ketulusan serta berbakti kepada nusa dan bangsa,” kata Basuki di hadapan ribuan peserta Munas, pada 16 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Basuki menyampaikan, rasa syukur atas amanah yang diberikan dan menjadi kesempatan baginya untuk mengabdikan diri pada sisa umurnya. Ia yang mengaku keluarga UGM tulen ini menegaskan akan melanjutkan dan menjalankan semua program serta capaian pengurus PP Kagama sebelumnya.
Profil Basuki Hadimuljono
Basuki Hadimuljono lahir pada 5 November 1954, di Surakarta, Jawa Tengah. Ia pernah bersekolah di SMAN 5 Surabaya dan melanjutkan pendidikan di jurusan Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada (UGM). Setelah berhasil meraih gelar sarjana, ia berkarier sebagai PNS. Setelah itu, ia juga melanjutkan pendidikan Magister dan Doktoral di Colorado University pada 1987-1992.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Amerika Serikat, Basuki kembali ke Indonesia. Saat itu, ia menjadi satu-satunya pegawai Kementerian PU yang merupakan lulusan S3. Selanjutnya, ia meningkatkan jenjang karier secara perlahan sebagai pejabat Eselon I selama tiga kali. Pada 2005-2007, ia dipercaya menjadi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan. Lalu, pada 2007-2013, ia menjabat sebagai Inspektur Jenderal. Selanjutnya, pada 2013-2014, ia diangkat sebagai Direktur Jenderal Penataan Ruang.
Tak hanya itu, Basuki juga pernah berkarier menjadi Komisaris PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Saat berkarier di sini, ia sempat beberapa kali masuk ke media massa karena ditunjuk menjadi ketua tim untuk menanggulangi lumpur Lapindo di Sidoarjo saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pada Oktober 2014, Basuki ditunjuk oleh Jokowi menjadi menteri di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sebab, Jokowi menilai Basuki berhasil menjalankan perannya sebagai Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum. Selain itu, Basuki juga dinilai cakap dan mampu menjalankan perannya sehingga ditunjuk sendiri oleh Jokowi.
Selama menjadi Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono sering dipercaya untuk menangani proyek-proyek besar. Sebab, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus utama pemerintahan Jokowi. Kemampuan Basuki menjalankan tugasnya ini membuat ia disebut-sebut sebagai Bapak Infrastruktur oleh masyarakat Indonesia.
Pembangunan yang ditangani oleh Basuki, seperti jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera serta jalan tol Trans Papua. Saat ini, setelah lengser dari Menteri PUPR, ia menjabat sebagai Kepala Otorita IKN dan diangkat menjadi Ketua Umum Kagama.
RACHEL FARAHDIBA R | MUH. SYAIFULLAH | MYESHA FATINA RACHMAN