Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja mengatakan terdapat sekitar 30 potensi masalah di tempat pemungutan suara (TPS) saat hari pencoblosan Pilkada 2024 yang akan dilaksanakan pada Rabu, 27 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kerawanan totalnya ada 30-an,” kata Bagja saat ditemui media di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, pada Selasa, 19 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di antara sekitar 30 potensi kerawanan tersebut, terdapat kemungkinan hilangnya surat suara yang baru diketahui oleh petugas saat proses penghitungan ulang sebelum TPS beroperasi. “Kehilangan satu atau bagaimana itu kemungkinan terjadi di TPS,” kata Bagja.
Selain permasalahan hilangnya surat suara, Bagja menuturkan kerawanan di TPS terkait dengan tempat yang tidak aksesibel bagi penyandang disabilitas. “TPS yang tidak ramah disabilitas,” ujarnya.
Bagja berujar potensi permasalahan di TPS juga dapat bersumber dari segi kesiapan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam menjalankan tugasnya. “Apakah ada salah pengertian antara daftar pemilih pindahan, daftar pemilih tambahan,” kata dia.
Ia juga mengimbau agar Komisi Pemilihan Umum atau KPU dapat mensosialisasikan informasi seputar biodata untuk menggantikan KTP elektronik bagi pemilih yang belum memilikinya. Di hari pemungutan suara nanti, biodata tersebut akan ditunjukkan kepada KPPS.
“Yang belum memiliki KTP elektronik tapi sudah perekaman itu ada biodata itu diperbolehkan,” kata Bagja.
Bagja mengatakan untuk dapat memetakan potensi permasalahan yang terjadi di TPS, Bawaslu juga melakukan simulasi pemungutan suara. “Ada beberapa kendala yang sudah ketemu,” kata dia.