Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) pekan ini untuk menanggulangi bencana hidrometeorologi basah di wilayah Sukabumi dan Cianjur, Jawa Barat. Operasi ini berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), TNI Angkatan Udara serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Operasi Modifikasi Cuaca di langit Jawa Barat ini menggunakan pesawat Cessna Caravan 208/208B dengan registrasi pesawat PK-SNP dan PK-SNN,” kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangan tertulisnya, 12 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
OMC dimulai pada Rabu dalam operasi penerbangan selama 24 jam dengan total bahan semai 50 ton NaCl powder. Posko OMC didirikan di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Jumlah personel yang dilibatkan untuk OMC Jawa Barat meliputi enam set crew, 12 Flight Scientist, dua Ground Supervisor dan 15 Ground Crew serta 50 ton bahan semai NaCl powder. OMC telah dilakukan sebanyak tiga sorti pada Rabu kemarin menggunakan pesawat Cessna Caravan 208B (PK-SNN) dan telah menyemai tiga ton NaCl powder di langit Jawa Barat.
Sorti pertama dilakukan pukul 12.04-14.46 WIB dengan target penyemaian awan potensi hujan di bagian barat daya Jawa Barat pada ketinggian 10.000-11.000 kaki dan menghabiskan bahan semai NaCl powder sebanyak 1.000 kg.
Selanjutnya, sorti kedua dilaksanakan pada pukul 16.17-19.18 WIB dengan target penyemaian awan potensi hujan di bagian barat daya Jawa Barat dengan ketinggian 10.000 kaki dan menghabiskan bahan semai NaCl powder sebanyak 1.000 kg. Sorti ketiga dilakukan pada pukul 21.31-23.12 WIB dengan target awan potensi hujan di bagian barat daya hingga barat laut Jawa Barat di ketinggian 10.000 kaki menggunakan 1.000 kg NaCl powder.
“Tim operasi OMC akan terus berada di lokasi untuk mempersiapkan penyemaian di beberapa lokasi yang berpotensi terjadinya turun hujan, sesuai dengan pantauan satelit cuaca,” kata Abdul.
Pengurangan curah hujan ini dilaksanakan dengan melakukan penyemaian kepada awan awan potensial yang akan bergerak menuju daerah target agar bisa mengurangi suplai hujan di wilayah target. Abdul menjelaskan, penyemaian intens melalui metode Jumping Process di wilayah terdampak, dapat mengantisipasi curah hujan dengan redistribusi pada area lain melalui pemanfaatan awan potensial yang dapat memicu hujan dan mengancam area target.
Operasi Modifikasi Cuaca dilakukan berdasarkan arahan Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto saat meninjau wilayah lokasi terdampak di Kabupaten Sukabumi pada 6 Desember lalu. Suharyanto juga menyampaikan usulan OMC saat menghadiri Rapat Tingkat Menteri (RTM) di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) pada Selasa, 10 Desember 2024.