Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto melantik Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu sore, 19 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Guru besar Institut Teknologi Bandung itu menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro yang baru menjabat kurang dari 5 bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum melantik, Prabowo meminta Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Kabinet Merah Putih dalam sisa masa jabatan periode 2024-2029 terlebih dahulu. Kemudian Brian mengucapkan sumpah janji sesuai agamanya.
“Memutuskan, menetapkan, mengangkat Profesor Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Kabinet Merah Putih dalam sisa masa jabatan periode 2024-2029,” kata Prabowo, Rabu, 19 Februari 2025.
Hampir semua jajaran Kabinet Merah Putih hadir dalam pelantikan ini. Mereka yang hadir adalah Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi; Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti; Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan; Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra; Menteri ATR/BPN Nusron Wahid; dan Wamen Diktisaintek Stella Christie. Namun, Satryo Soemantri tidak menghadiri acara ini.
Selain Brian, Prabowo juga melantik Nugroho Sulistyo Budi sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Muhammad Yusuf Ateh sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Amalia Adininggar Widyasanti sebagai Kepala Badan Pusat Statistik, Sonny Harry Budiutomo Harmadi sebagai Wakil Kepala BPS, dan Agustina Arumsari sebagai Wakil Kepala BPKP.
Usai diambil sumpah, menteri dan pimpinan lembaga menandatangani dokumen pelantikan. Kemudian, lagu Indonesia Raya dikumandangkan. Para keluarga langsung maju ke depan dan bersalaman dengan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.
Merujuk situs resmi itb.ac.id, Brian merupakan dosen tetap dengan status Guru Besar di Fakultas Teknologi Industri ITB. Ia berada pada Kelompok Keahlian Teknologi Nano dan Kuantum.
Brian menamatkan pendidikan sarjananya di ITB pada 1999. Kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana di Universitas Tokyo, Jepang, dan tamat pada 2002. Ia juga menamatkan pendidikan doktoral di Universitas yang sama 3 tahun setelahnya.
Brian memulai kariernya di ITB pada 2006. Selain berprofesi sebagai dosen, ia juga merupakan peneliti bidang Teknik Fisika.
Pada 2024, Brian memperoleh penghargaan Habibie Prize Bidang Ilmu Rekayasa. Ia menjadi salah satu dari lima talenta unggul Tanah Air yang memperoleh penghargaan bergengsi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam pemilihan Rektor ITB periode 2025-2030, Brian menjadi salah satu kontestannya. Ia bersaing dengan dua Guru Besar lainnya, yaitu Guru Besar Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Irwan Meilano, serta Guru Besar Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Tatacipta Dirgantara.
Namun, Brian gagal dalam pemilihan usai Majelis Wali Amanat ITB memilih Tatacipta Dirgantara sebagai Rektor ITB periode 2025-2030.
Andi Adam Faturahman berkontribusi dalam pemilihan artikel ini.