Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi internasional Inggris untuk relasi kebudayaan dan pendidikan, British Council, memaparkan 3 program yang mereka miliki untuk membantu guru-guru Bahasa Inggris di Indonesia agar bisa meningkatkan kompetensi mereka. Program-program ini ditujukan bagi guru-guru di daerah terpencil yang belum bisa mengakses internet dan infrastruktur digital.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Country Director British Council untuk Indonesia, Summer Xia, mengatakan bahwa secara global Bahasa Inggris memiliki peran penting bagi orang-orang yang ingin memperluas peluang pendidikan dan karier. Namun di saat yang bersamaan, era digitalisasi mendatangkan tantangan bagi mereka yang ingin mengembangkan kemampuan Bahasa Inggris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Masih ada banyak yang belum bisa mengakses internet dan teknologi, jadi yang penting adalah bagaimana kami memastikan agar mereka tidak tertinggal. Sehingga, semua orang bisa memiliki kesempatan untuk belajar Bahasa Inggris,” ucap Summer di Kantor British Council, Sudirman, Jakarta, pada Kamis, 19 September 2024.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Summer memaparkan 3 program yang telah dilakukan British Council untuk membantu guru Bahasa Inggris di Indonesia. Pertama, program UK-ID Digital Innovation Grant yang menyediakan hibah bagi institusi pendidikan di Indonesia, baik di jenjang sekolah maupun perguruan tinggi. Program ini bertujuan untuk membantu guru-guru agar bisa mengembangkan materi pembelajaran yang bisa diakses tanpa internet atau teknologi mutakhir.
Dalam proyek yang juga melibatkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini, British Council telah melakukan investasi sebesar Rp8 miliar untuk mensponsori 8 proyek inovasi yang menjangkau 300 ribu orang.
Kedua, British Council menyediakan platform TeachingEnglish yang bisa diakses secara gratis oleh siapa saja. Platform ini menyediakan berbagai materi pembelajaran Bahasa Inggris, mulai dari artikel, video, webinar, hingga kelas daring. Tidak hanya itu, platform ini juga menyediakan kesempatan bagi para guru untuk berjejaring. “Para guru bisa berbagi pengalaman, bertukar gagasan, memperluas jejaring, dan mendukung satu sama lain,” ucap Summer.
Ketiga, British Council mengadakan ASEAN Teaching English Online Conference, yaitu konferensi yang mempertemukan guru-guru Bahasa Inggris se-ASEAN. Summer mengatakan bahwa tahun lalu, Indonesia menjadi negara dengan penyumbang partisipan terbanyak yaitu sebanyak 5000 guru. Tahun ini, konferensi akan diadakan pada 10 Oktober 2024.
Pilihan Editor: Berebut Suara Pondok Pesantren di Pilkada 2024