Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Pekanbaru - Bupati Siak, Syamsuar, mengutuk keras upaya pembakaran Istana Siak Asserayah Hasyimiah. Syamsuar mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas perusakan aset warisan budaya Indonesia itu. "Saya sangat mengutuk tindakan biadab dan tidak terpuji ini," kata Syamsuar, Selasa, 9 Januari 2018.
Syamsuar mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku pembakaran istana tersebut. "Bilamana memang ada indikasi kesengajaan ingin merusak salah satu warisan budaya milik Indonesia ini, kiranya pelaku dapat diberi hukuman yang setimpal," ucapnya.
Baca: Ada Upaya Membakar Istana Siak Sri Indrapura
Syamsuar mengajak masyarakat memberikan informasi untuk membantu polisi mengungkap kasus tersebut. "Mari kita berdoa bersama, agar kejadian ini tidak lagi terulang dan semoga Allah SWT selalu melindungi negeri kita dari tindakan serta perbuatan tercela," ujar dia.
Sebelumnya, ruang tengah Istana Siak Sri Indrapura dirusak oleh orang tak dikenal, Senin siang, 8 Januari 2018. pelaku mencoba membakar sehingga menghanguskan kain gorden dan pakaian yang dikenakan patung pengawal.
Simak: Kabupaten Siak Galakkan Pemakaian Ikat Kepala Tanjak
Dari hasil identifikasi polisi, percobaan pembakaran itu diperkirakan terjadi pukul 15.10. Pelaku menyiramkan sebotol bensin ke patung pengawal sultan. Beruntung api tidak menjalar dan hanya membakar pakaian patung dan separuh gorden besar.
Istana Siak Sri Inderapura atau Istana Asserayah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur merupakan kediaman resmi Sultan Siak yang mulai dibangun pada 1889, yaitu pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim.
Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Siak Sri Inderapura yang selesai dibangun pada tahun 1893. Kini istana ini masuk wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Siak.
RIYAN NOFITRA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini