Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Cerita Ganjar saat Seseorang Coba Menyuap ketika Pimpin Jawa Tengah

Ganjar Pranowo bercerita ada seseorang yang pernah menyuap dirinya terkait promosi jabatan di pemerintahan Jawa Tengah.

30 November 2023 | 18.26 WIB

Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan pesan saat mendatangi kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dalam acara dialog pers, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis, 30 November 2023. Pada dialognya Ganjar ingin mengedukasi masyarakat untuk memilah berita dari media yang sumbernya dapat dipercaya serta tidak mudah percaya pada berita dari media sosial karena tidak memiliki aturan yang jelas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan pesan saat mendatangi kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dalam acara dialog pers, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis, 30 November 2023. Pada dialognya Ganjar ingin mengedukasi masyarakat untuk memilah berita dari media yang sumbernya dapat dipercaya serta tidak mudah percaya pada berita dari media sosial karena tidak memiliki aturan yang jelas. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden, Ganjar Pranowo, bercerita ada seseorang yang pernah menyuap dirinya dalam kaitan promosi jabatan di pemerintahan Jawa Tengah. Percobaan suap itu, kata Ganjar, terjadi ketika dirinya hendak memulai pemerintahan di Jawa Tengah yang diklaim tidak akan koruptif dan berbohong.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Bapak ibu mulai hari ini tidak ada setoran, mulai hari ini kalau naik jabatan silakan Anda mengikuti tes namanya promosi jabatan, bahasa kerennya lelang jabatan,” kata Ganjar ketika mengenang pidato pertamanya sebagai Gubernur Jawa Tengah kala itu ketika berdialog bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Gedung Dewan Pers, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 30 November 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Ganjar, percobaan suap itu dilakukan seseorang karena kebijakan pemerintahannya waktu itu dinilai hanya bercanda. Ganjar tidak menyebut spesifik kasus orang yang menyuap dirinya, tetapi ia hanya mengatakan kepada orang itu untuk mengembalikan fulus itu kepada keluarga atau orang lain kalau uangnya bukan dari kantong pribadi. 

“Langsung keringatnya (orang yang menyuap) keluar sejagung-jagung. Setelah itulah kami baru tahu itulah kebiasaan,” kata Ganjar. 

Selain itu, Ganjar juga menyinggung kondisi pejabat di pemerintahan sekarang kalau ada yang ingin menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), tetapi tidak memiliki akses pejabat, ia tidak bisa menjadi pegawai plat merah itu. Ganjar menyebut fenomena ini wujud dari pemerintahan berjalan koruptif. 

“Apakah menurut Anda pemerintah ini koruptif? Jawabannya iya,” kata Ganjar. 

Bekas Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan dirinya pernah mendapatkan cerita tentang seseorang yang tidak bisa menjadi ASN karena tidak memiliki akses pejabat di institusi itu. Kemudian, ada seseorang yang tidak bisa mendapatkan pekerjaan karena tidak ada orang dalam. 

“Ini cerita-cerita yang muncul,” kata dia. 

 

Ganjar bilang pemerintah tak boleh baper kalau dikritik


Ganjar Pranowo juga mengakui pemerintah memang wajib dikritik oleh media sebagai tugas kontrol dan kebebasan pers. Ganjar menyebut dirinya sudah terlalu sering dihajar atau dipuji  oleh media selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. 

“Pemerintahnya tidak boleh baperan kalau dikritik, itu dukung dulu, karena itu bagian dari kebebasan pers,” kata Ganjar usai dialog, Kamis, 30 November 2023. 

Meski demikian, Ganjar menyebut asal konten kritik dan edukasi itu bukan fitnah. 

“Kebebasan dan kemerdekaan berekspresi silakan,” kata dia.

Selain itu, dalam mendukung kebebasan pers, Ganjar menyebut edukasi kepada publik dengan menggunakan kominfo, pemerintah, dan guru. 

“Untuk mengajarkan itu semua sehingga kita semakin dewasa dan baik,” kata dia. 

Kemudian, ketika ditanya tentang komitmen dirinya atas kekerasan terhadap jurnalis ketika terpilih menjadi presiden dalam pemilihan umum 2024, Ganjar mengatakan kekerasan terhadap jurnalis ketika menjalankan tugas tidak boleh terjadi dan aparat penegak hukum menjadi kunci.

“Tidak boleh terjadi, laporkan,” kata Ganjar kepada Tempo ketika ditanya ihwal komitmen dia terhadap kekerasan jurnalis saat ditemui usai dialog Dialog PWI dan Ganjar di Gedung Dewan Pers, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 30 November 2023.

Diketahui Aliansi Jurnalis Independen (AJI), mencatat pada ada 58 kasus serangan terhadap jurnalis selama Januari hingga Juli 2023.  Jenis serangan yang paling banyak terjadi berupa kekerasan fisik 12 kasus. Kemudian ada ancaman, yang terjadi sebanyak 10 kasus. Disusul serangan digital, yang tercatat sebesar 8 kasus.

Kasus terbaru juga diungkap Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Pangkalpinang jug melaporkan ada penyerangan secara fisik yang menimpa salah seorang jurnalis media online di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

 

Adil Al Hasan

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus