Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Darah Kerabat Pasien Positif Corona Meninggal di Solo Diuji

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menguji sampel darah dan nasofaring keluarga pasien positif corona yang meninggal di Solo.

16 Maret 2020 | 07.32 WIB

Petugas medis keluar dari ruang isolasi khusus untuk pasien airborne yang disiapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Senin, 27 Januari 2020. Untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona dari Tiongkok melalui Bandara Adi Soemarmo, RSUD Dr. Moewardi Solo menyiapkan tim khusus yaitu Severe Acute Respiratory Infection (SARI) yang bertugas menangani pasien terduga dan ruang isolasi khusus untuk pasien dugaan terjangkit Virus Corona. ANTARA
Perbesar
Petugas medis keluar dari ruang isolasi khusus untuk pasien airborne yang disiapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Senin, 27 Januari 2020. Untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona dari Tiongkok melalui Bandara Adi Soemarmo, RSUD Dr. Moewardi Solo menyiapkan tim khusus yaitu Severe Acute Respiratory Infection (SARI) yang bertugas menangani pasien terduga dan ruang isolasi khusus untuk pasien dugaan terjangkit Virus Corona. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Madiun - Petugas Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mengambil sampel darah dan nasofaring dari keluarga dan kerabat pasien positif corona atau Covid-19 yang meninggal di RSUD dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah. Pasien tersebut meninggal pada Rabu, 11 Maret 2020 dan jenazah telah dikebumikan di wilayah Kabupaten Magetan pada hari yang sama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kepala Bidang Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Magetan, Didik Setyo Margono, mengatakan bahwa sampel itu diambil dari 18 orang. Mereka terdiri dari keluarga inti, seperti orang tua, anak, cucu, dan menantu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengambilan sampel juga dilakukan kepada kerabat yang melakukan kontak langsung terhadap pasien selama beberapa hari terakhir. Sampel itu telah dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Sebelum sakit, Didik menyatakan pemilik usaha toko grosir di Solo itu mengikuti seminar di Bogor sejak 25-28 Februari 2020. Tidak diketahui tema dan lokasi pelaksanaan seminar tersebut. Namun, setelah kembali ke Solo, almarhum dan seorang temannya yang juga mengikuti kegiatan serupa mengeluhkan gejala batuk dan pilek. “Sempat dirawat di dua rumah sakit lain sebelum dirujuk ke ruang isolasi RSUD Moewardi, Solo,” kata Didik.

Menurut dia, selain mengambil sampel darah dan nasofaring, tujuh orang yang merupakan keluarga inti sengaja diisolasi di suatu rumah di wilayah Magetan. Sedangkan, 11 kerabat diminta untuk tidak keluar dari kediamannya masing-masing selama beberapa hari ke depan.

“Petugas Dinkes melakukan pemantauan hingga 14 hari. Bagi warga yang mengalami gejala panas, batuk, dan pilek diminta segera memeriksakan diri,” ujar Didik.

Selain 18 orang itu, petugas kesehatan juga memantau istri pasien Covid-19 yang meninggal. Sejak Jumat malam lalu, perempuan yang sebelumnya dirawat di RSUD dr Sayidiman, Magetan dirujuk ke RSUD dr Soedono, Madiun. Pasien ini ditempatkan di ruang isolasi. “Informasi dari sana (RSUD dr Soedono) pagi tadi, kondisinya baik,” ucap Didik.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus