Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Desentralisasi komplet?

Wawancara T empo dengan dirjen dikti, sukaji ranuwihardjo, 58, tentang ujian masuk perguruan tinggi negeri (UMPTN). tiap ptn diberi wewenang, pihak dikti hanya memantau daya tampung dan program studi.

29 Juli 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SELEPAS mengikuti Rapat Kerja Nasional Departemen P & K, Dirjen Pendidikan Tinggi Sukadji Ranuwihardjo, 58 tahun, meluangkan waktu untuk sebuah wawancara tentang Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri UMPTN). Berikut petikan wawancara bekas Rektor UGM Yogyakarta (1973-1981) itu dengan Sri Pudyastuti dan Agus Basri. Penerimaan mahasiswa baru itu harus diukur dengan perguruan tinggi yang akan menerima mahasiswa itu. Jadi, tidak ditentukan oleh suatu pengumpulan prestasi skolastlk secara dasional. seperti yang dilaksanakan pada Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (Sipenmaru) dulu. Itu memgingat bahwa tingkat perkembangan perguluan tinggi negeri (PTN) di seluruh Indonesia tidak sama, dan tingkat perkembangan SMTA di seluruh Indonesia juga belum sama. Maka. setiap PTN diberi kesempatan memilih sendiri mahasiswa baru yang cocok, berdasarkan kepentingannya sendiri. Itu membuka kemungkinan adanya mahasiswa titipan, atau sogok-menyogok? Saya tidak khawatir ada lelang bangku atau permainan yang lain, walaupun hal itu bisa saja terjadi. Sekarang ini jumlah pendaftar mencapai 460 ribu. Dan kemampuan Ditjen Pendidikan Tinggi untuk menjalankan uJian secara sentral juga terbatas. Artinya, kebocoran itu ya mungkin bisa saja terjadi. Jadi, kelemahan itu ada. Dulu, karena perkembangan sejarah, tiap PTN melaksanakan ujian sendiri. Itu bukan secara sadar disebut desentralisasi. Jadi, waktu itu belum ada sistem. Dan itu tidak bisa disebut desentralisasi. Sistem yang sekarang ini dengan sadar disebut memberikan wewenang kepada tiap-tiap perguruan tinggi untuk memberikan kriteria kepada mahasiswa barunya. berdasarkan kondisi dan tingkat perguruan tinggi yang bersangkutan pada saat ini. Itu yang penting. Tentang rayonisasi itu begini. Pada waktu sistem baru diumumkan, mereka belum siap. Lalu mereka membuat rayon. Itu belum merupakan putusan final. Tapi ini dalam rangka menuju ke desentralisasi penuh. Pokoknya, go ahead. Nantinya, mau melakukan apa saja, silakan jalan. Itu wewenang mereka. Sekarang saja tiap PTN sudah diberi wewenang mengambil keputusan. Pihak Pendidikan Tinggi hanya mau memantau dua hal, mengenai daya tampung dan program studi baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus