Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PERKELAHIAN pelajar bukan hal baru lagi di Jakarta. Pekan lalu bahkan ada yang terenggut nyawanya, setelah menderita luka bacok, akibat tawuran di Jalan Swadharma Raya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Lima luka akibat tikaman pada leher, dahi, kepala, paha, dan kaki telah menyebabkan Puji Raharjo tak tertolong lagi, kendati sempat dirawat di rumah sakit. Luka tikam itu menunjukkan, dalam perkelahian sesama mereka, para pelajar tidak hanya berbekal rantai dan batu, tapi juga celurit dan golok. Ironis sekali. Sebab, saat kakak-kakak mereka, mahasiswa, turun ke jalan untuk menegakkan tatanan demokrasi di negeri ini, para siswa malah ''berperang" di jalan-jalan dengan cara yang brutal.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo