Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Dua Bulan Setelah Gempa Sulbar, Ribuan Warga Masih Tinggal di Pengungsian

Dua bulan setelah gempa Sulbar yang mengguncang Mamuju dan Majene, ribuan warga masih tinggal di pengungsian.

17 Maret 2021 | 15.13 WIB

Anggota TNI membagikan paket sembako bantuan presiden kepada pengungsi di  Stadion Manakarra Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa 19 Januari 2021. Pembagian sembako tersebut untuk memenuhi kebutuhan warga korban gempa Mamuju-Majene. ANTARA FOTO/ Akbar Tado
Perbesar
Anggota TNI membagikan paket sembako bantuan presiden kepada pengungsi di Stadion Manakarra Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa 19 Januari 2021. Pembagian sembako tersebut untuk memenuhi kebutuhan warga korban gempa Mamuju-Majene. ANTARA FOTO/ Akbar Tado

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa Sulbar yang terjadi dua bulan lalu tepatnya 15 Januari 2021 hingga kini masih menyisakan kesedihan bagi ribuan warga yang terdampak gempa. Pasalnya sampai saat ini ribuan warga yang berada di Kabupaten Mamuju dan Majene masih berada di pengungsian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dilansir dari dari situs resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana bnpb.go.id per tanggal 15 Maret 2021, sebanyak 8,658 warga di dua kabupaten Mamuju dan Majene masih tinggal dalam pengungsian yang tersebar di 53 titik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Terdiri atas, sebanyak 7.885 warga Mamuju mengungsi di 48 titik pos pengungsian. Sedangkan di Kabupaten Majene sebanyak 773 warga masih mengungsi di 5 titik.

Pemerintah daerah saat ini memprioritaskan penanganan pascagempa pada beberapa sektor pemerintahan, sektor ekonomi, sektor kesehatan, sektor pelayanan fasilitas umum, sosial serta transportsi antar daerah.

Seperti yang terdapat dalam surat keputusan Gubernur Sulbar yang bernomor 188.4/58/Sulbar/II/2021 tentang penetapan status transisi darurat ke pemulihan untuk wilayah Kabupaten Mamuju dan Majene. Dimana surat keputusan tersebut berlau selama 60 hari terhitung mulai 15 Februari 2021 sampai 5 April 2021.

Selain itu, pemerintah daerah juga terus berupaya untuk membuka daerah-daerah yang masih terisolir. Saat ini ada 4 desa yang telah berhasil dibuka di Kabupaten Majene dan satu desa lainnya baru bisa dilelalui oleh kendaraan roda dua.  Adapun di Mamuju terdapat dua desa masih terisolir dan satu desa lainnya sudah bisa diakses.

Gempa Sulbar yang memiliki kekuatan sebesar 6,2 Magnitudo tersebut setidaknya telah merusak sebanyak 15.522 unit sektor pemukiman. Dan sampai saat ini masih dilakukan pembersihan sisa-sisa runtuhan bangunan dengan menggerakkan alat berat.

Beberapa diantaranya telah berhasil di bersihkan yaitu untuk kantor sebanyak 22 unit, tempat ibadah 40 unit, mini market 4 unit, sekolah 37 unit, pelayanan kesehatan sebanyak 12 unit serta perumahan warga sebanyak 50 unit.

Dari data BPBD Provinsi Sulbar, berikut ini rincian kerusakan bangunan rumah dengan katagori sedang rusak berat, sedang, dan ringan di tiga Kabupaten Sulbar diantaranya:

  1. Kabupaten Mamuju, total kerusakan sebanyak 11, 423 unit, dnegan rincian rusak ringan (RR) sebanyak 5. 526 unit. Dan rusak sedang (SD) sebanyak 3.843 unit, serta rusak berat (RB) sebanyak 2.054 unit.
  2. Kabupaten Majene, total kerusakan sebanyak 4.099 unit dengan RR 1.177 unit, RS 1.140 unit, RB 1.782 unit.
  3. Kabupaten Mamasa, total kerusakan sebnayak 594 unit, dengan RR 440 unit, RS 9 unit dan RB 56 unit.

Di samping sektor pemukiman, kerusakan terjadi di beberapa sektor lain diantaranya:

Berasal dari Kabupaten Mamuju (fasum dan fasos):

  1. Kantor: 38 unit (RB), 11 unit (RS), 2 unit (RR)
  2. Rumah sakit/puskesmas: 4 unit (RB), 17 unit (RS)
  3. Posyandu/poskedes: 4 unit (RB), 4 unit (RS), 1 unit (RR)
  4. Tempat ibadah: 28 unit (RB), 7 unit (RS), 9 unit (RR)
  5. Sekolah: 79 unit (RB), 53 unit (RS), 31 unit (RR)
  6. Gedung/lapangan olah raga: 2 unit (RB), 1 unit (RS)
  7. Hotel: 1 unit (RB)
  8. Rumah jabatan: 5 unit (RS)
  9. Pusat perbelanjaan: 1 unit (RB)
  10. Mini market: 2 unit (RB), 1 unit (RS)
  11. Pelabuhan: 1 unit (RS)
  12. Jembatan: 5 unit (RS), 2 unit (RR)

Dari Kabupaten Majene (fasum dan fasos):

  1. Kantor: 8 unit (RB), 13 unit (RS), 9 unit (RR)
  2. Puskesmas/pustu: 3 unit (RB), 3 unit (RS), 4 unit (RR)
  3. Posyandu/polindes: 2 unit (RB), 16 unit (RS), 9 unit (RR)
  4. Tempat ibadah: 20 unit (RB), 18 unit (RS), 17 unit (RR)
  5. Sekolah: 22 unit (RB), 27 unit (RS), 19 unit (RR)
  6. Mini market: 1 unit (RB), 1 unit (RS)
  7. Rumah jabatan camat/desa: 2 unit (RB), 1 unit (RS), 1 unit (RR)

Sedangkan untuk pantauan perkembangan terkini di wilayah Sulawesi Barat, untuk aktivitas pasar dan perkantoran telah kondusif. Dimana sektor tersebut telah didukung oleh listrik dan penerangan, jalur transportasi, SPBU serta jaringan telepon seluler yang mulai pulih. Selain itu adajuga sektor pelayanan kesehatan, perbankan dan perkantoran juga mulai kembali aktif.

Sebelumnya gempa dahsyat yang mengguncang Sulbar terjadi pada 14 Januari 2021 tepatnya pada pukul 14:35 WITA dengan magnitudo M 5.9 dan disusul oleh gempa yang lebih besar lagi setelah 13 jam setelahnya mencapai magnitudo M 6.2.

SABAR ALIANSYAH PANJAITAN

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus