Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Heroe Poerwadi, mantan wartawan dan wakil Wali Kota Yogyakarta maju menjadi bakal calon Wali Kota berpasangan dengan Sri Widya Supena. Pasangan ini akan berkompetisi dengan Afnan Hadikusumo, cucu pahlawan Bagus Hadikusumo yang berpasangan dengan Singgih Raharjo, mantan penjabat Wali Kota Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, Heroe bersaing dengan mantan Kepala BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Hasto Wardoyo yang berpasangan dengan Wawan Hermawan, seorang pengusaha.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta, pasangan Heroe-Supena dideklarasikan di bekas kantor Wali Kota yang kini jadi Gedung Poenokawan. Setelah deklarasi, mereka langsung menuju ke KPU dengan naik becak listrik.
"Gedung Poenokawan yang berada di Jalan KH Ahmad Dahlan merupakan balai kota lama atau Kantor Wali Kota Yogyakarta yang pertama kali," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PAN Kota Yogyakarta Mohammad Sofyan, Kamis, 29 Agustus 2024.
Deklarasi ini melibatkan para partai pengusung dan pendukung serta relawan masyarakat yang ada di Kota Yogyakarta. Partai pengusung dan pendukung pasangan Heroe-Supena adalah PAN, Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Gelora yang tergabung dalam Koalisi Bersama Rakyat Yogya.
Mohammad Sofyan mengatakan pasangan Heroe-Supena menjadi semangat baru dalam membangun Kota Yogyakarta ke depan. Calon wali kota dan wakil wali kota tersebut menegaskan komitmennya dalam membangun kota tanpa meninggalkan akar sejarah dan ada pelepasan burung merpati sebelum berangkat ke KPU
"Kita tahu filosofi Merpati kan tidak pernah ingkar janji, sementara becak menjadi simbol bahwa kita ingin mewujudkan kota yang nyaman huni, dengan emisi rendah dan salah satu komitmen kedepan untuk menjadikan moda transportasi yakni becak listrik," kata Sofyan.
Heroe Poerwadi yang pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Yogya pada 2017-2022 membacakan visi dan misinya yakni dengan 11 program, di mana pencalonannya kali ini merupakan bakal calon wali kota kali kesebelas. Antara lain menuntaskan permasalahan sampah, hunian yang nyaman, pemberian beasiswa pendidikan hingga ke perguruan tinggi, pengelolaan manajemen transportasi untuk kenyamanan ketika berwisata di kota Yogyakarta, dan night market.
"Kita juga ingin menghidupkan wisata di kawasan sisi selatan, agar nantinya terjadi keseimbangan. Menjadikan kota Yogyakarta sebagai kota yang ramah anak, lansia, perempuan dan difabel," kata Heroe.
Setiap kebijakan, kata dia harus mempertimbangkan kesejahteraan anak, bagaimana lansia bisa mandiri meskipun di usia senja, perempuan punya akses untuk bekerja, dan difabel dapat menghidupi diri sendiri dan mandiri serta dapat produktif. Program lain yakni meningkatkan ketersediaan lahan makam dan santunan kematian karena lahan pemakaman di kota ini semakin sulit ditambah.
"Juga menjadikan kota Yogyakarta sebagai kota Festival, artinya sebagai kota kreatif, agar kehidupan ekonomi terus tumbuh, berkembang dan mensejahterakan, serta optimalisasi jaga warga dan CCTV berbasis wilayah,” kata Heroe.