Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Foto Mirip Soeharto Viral, Tutut Klaim Masyarakat Rindu Ayahnya

Menurut Tutut foto itu bisa cepat viral karena masyarakat rindu pada sosok almarhum Soeharto.

5 Juni 2018 | 03.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta-Putri sulung mantan Presiden Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut Soeharto menduga viralnya foto mirip bapaknya di media sosial punya alasan. Menurut Tutut foto itu bisa cepat viral karena masyarakat rindu pada sosok almarhum Soeharto.

"Ini suatu kerinduan dari anak-anak bangsa kepada bapak bangsa," kata wanita yang akrab disapa Mbak Tutut itu di bekas kediaman Soeharto, Jalan Cendana, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 4 Juni 2018.

Baca: Survei: Soeharto Dinilai sebagai Presiden Paling Berhasil

Foto seorang pria paruh baya mirip Soeharto di kereta api viral beberapa hari di media sosial. Pria  itu mengenakan topi dan jaket hitam saat difoto. Dia sedang memejamkan mata dan bersandar di bangku kereta listrik sambil memangku tasnya.

Selain itu, beredar foto pria itu sedang tersenyum mengenakan baju kuning, mirip sekali dengan Soeharto. Tutut mengatakan dia sudah melihat foto itu. Dia bilang pria itu memang mirip bapaknya. "Saya lihat, loh, kok mirip banget dengan Bapak," kata dia.

Menurut dia viralnya foto itu juga menandakan masih banyak masyarakat yang sayang pada sosok ayahnya. Dia bilang sebagai anak Soeharto, dirinya akan meneruskan pikiran-pikiran ayahnya yang baik untuk bangsa.

Simak: Soeharto Dinilai Paling Berhasil, LBH Jakarta: Tamparan bagi Elit

Misalnya soal persatuan. Tutut tak ingin bangsa terpecah belah. "Supaya bangsa jangan terpecah-pecah, pedot (putus) sana pedot sini, semua harus bersatu," kata dia.

Soeharto 
menjabat presiden  mulai 1967 sampai 1998. Dia meninggal Januari 2008. Jenazahnya dimakamkan di Astana Giri Bangun, Solo. Ia dijuluki Bapak Pembangunan, tapi juga disebut-sebut sebagai pelanggar hak asasi manusia semasa memerintah selama 32 tahun. Ia juga pernah diadili dalam perkara korupsi melalui Yayasan Supersemar yang didirikannya.

ROSSENO AJI | DEWI NURITA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus