Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, menyoroti absennya mantan paslon nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md., dalam penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini merupakan sinyal kuat bagi pilihan politik PDIP untuk mengambil langkah oposisi pada era pemerintahan Prabowo-Gibran," kata Khoirul dalam keterangan resminya pada Rabu, 24 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, ketidakhadiran Ganjar-Mahfud tampaknya dipicu oleh sikap politik PDIP yang masih berusaha menggugat hasil pemilu lewat PTUN. Dalam gugatan lanjutan tersebut, PDIP menilai KPU mengabaikan legal-prosedural dalam penetapan Gibran sebagai calon wakil presiden Prabowo.
"Karena itu, jika Ganjar-Mahfud datang ke KPU, keduanya akan dianggap 'kemajon' dan berhadap-hadapan dengan sikap politik PDIP," ujar Khoirul.
Terlebih lagi, kata dia, sinyal PDIP memilih peran sebagai oposisi bagi pemerintahan Prabowo-Gibran juga diperkuat oleh dua hal lainnya. Pertama, ketidakhadiran Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI.
Kedua adalah munculnya informasi dari elit PDIP, Komarudin Watubun, yang menyatakan adanya pemberhentian status keanggotaan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Gibran dari PDIP.
Lebih lanjut, Khoirul juga menyoroti kehadiran mantan paslon nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, di Rapat Pleno Penetapan Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih Pemilu 2024 yang digelar KPU ini.
"Tentu memberikan sinyal politik yang positif bagi persatuan guna menghadirkan kesejukan bagi dinamika politik nasional ke depan," ujar Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) ini.
Terlebih lagi, kata dia, santer beredar informasi bahwa Partai Nasdem dan PKB selaku pengusung Anies-Muhaimin telah dibukakan pintu lebar-lebar untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Selanjutnya: Ganjar baru terima undangan pagi ini...
Di sisi lain, Ganjar Pranowo telah mengonfirmasi bahwa dirinya tak hadir dalam penetapan Prabowo-Gibran sebagai paslon terpilih. Dia menyebut, dirinya baru mendapatkan undangan.
"Saya baru terima kabar pagi ini," kata Ganjar kepada Tempo, Rabu.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menjelaskan, dirinya mendapatkan kabar ini lewat WhatsApp pukul 08.22. Ganjar baru membuka aplikasi perpesanan itu sekitar 09.27 usai olahraga pagi dan melakukan wawancara dengan awak media di rumahnya di Yogyakarta.
"Kalau saya di Jakarta, saya akan datang," tutur Ganjar. "Atau setidaknya undangan dikirim satu hari sebelumnya, jadi saya bisa cari tiket ke Jakarta."
Sementara pasangan Ganjar dalam pilpres 2024, Mahfud Md. belum menjawab ketika dikonfirmasi. Anggota KPU RI, Idham Holik, menuturkan pihaknya sudah mengirimkan undangan baik kepada Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, maupun Ganjar-Mahfud.
"Kemarin sore sudah didistribusikan," kata Idham saat dikonfirmasi Tempo, Rabu.
Dia menuturkan, KPU menggunakan semua metode pengiriman untuk mengirim surat undangan tersebut. Ini termasuk metode konvensional alias diantar langsung maupun secara digital dengan mengirim soft file.