Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, merespons usulan soal relokasi ke rumah susun bagi masyarakat terdampak kebakaran di Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat. Wacana relokasi ini sebelumnya ditawarkan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, saat menyambangi lokasi tersebut pada Rabu siang, 11 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kalau yang diusulkan Pak Jusuf Kalla itu tentunya nanti pemerintah daerah akan mengkaji secara mendalam. Saya yakin pasti pandangan dan pikirannya sama untuk kesejahteraan dan kebaikan masyarakat yang ada di sini,” kata Pramono saat ditemui seusai meninjau lokasi kebakaran, Kamis, 12 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jusuf Kalla menyambangi kawasan Kebon Kosong, Kemayoran, sebagai Ketua Umum PMI. Selain menawarkan solusi untuk relokasi, dia memberikan perlengkapan sandang, pangan, obat-obatan dari PMI kepada masyarakat yang terdampak kebakaran itu. Jusuf Kalla mengatakan bakal menyampaikan aspirasi untuk relokasi itu ke Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Soal usulan Jusuf Kalla itu, Pramono menyadari bahwa tempat tinggal adalah kebutuhan yang paling utama bagi masyarakat. Dalam insiden kebakaran ini, kata dia, solusi yang ditunggu-tunggu masyarakat hanyalah kepastian untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak.
“Ya mereka pada prinsipnya ingin segera kembali dan ada kepastian tempat tinggal Hanya memang yang menjadi keluhan adalah bagaimana memastikan ketersediaan tempat tinggal ini. Hampir semua keluhannya itu,” ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP itu.
Mantan Sekretaris Kabinet ini menyebut Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, memang rentan terjadi insiden kebakaran. Lokasi ini dipadati oleh ratusan rumah penduduk yang jaraknya saling berdekatan satu sama lain, membuatnya sangat rentan jika ada percikan api.
“Saya sudah lihat langsung pusat kebakarannya, memang kawasan ini agak sempit. Kalau memang ada kepastian tempat yang lebih layak, lebih baik, kenapa tidak,” kata Pramono.
Meski begitu, Pramono menyebut usulan relokasi ini tidak bisa terselesaikan hanya dengan satu orang saja. Perlu perbincangan yang lebih dalam dengan masyarakat, pemerintah daerah, termasuk pemerintah pusat. “Karena Kemayoran ini regulasinya ada di Sekretariat Negara juga,” ujarnya.
Adapun kehadiran Pramono di Kebon Kosong mendapat sambutan yang meriah dari para pendukungnya. Walau dalam kondisi dilanda musibah, masyarakat sekitar masih bisa tersenyum saat Pramono menyambangi lokasi perumahan mereka yang habis dilalap api.
Pramono mendatangi lokasi itu setelah dirinya dinobatkan sebagai pemenang pilkada lewat hasil rekapitulasi dari KPU. DIa mendapat suara terbanyak dengan 50,07 persen atau 2.183.239. Sedangkan lawannya Ridwan Kamil-Suswono memperoleh 1.718.160 atau 39,40 persen suara; dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana sebesar 459.230 atau 10 persen suara.
Hasil Pilkada Jakarta ini pun tidak ada yang menggugat ke Mahkamah Konstitusi. Artinya seluruh pasangan calon yang berlaga di Pilkada Jakarta kali ini menerima kemenangan Pramono Anung-Rano Karno.
Novali Panji Nugroho, berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Megawati: Pilpres Cacat, MK Sekarang Tak Bertaji