Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) merayayakan HUT ke-77 pada 1 Oktober 2022 lalu. Wakil Presiden RI periode 2004 – 2009 dan 2014 – 2019, HM Jusuf Kalla hadir dalam Sidang Paripurna Istimewa di Gedung DPRD Sumatera Barat pada Sabtu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sidang paripuran ini merupakan agenda wajib untuk menyambut hari jadi Sumbar, dan telah tercantum dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2019. Bersamaan dengan Perda ini, pada 1 Oktober 2019 adalah tahun pertama dijadikannya hari jadi Provinsi Sumbar. Pada 1 Oktober pula bersamaan dengan dibentuknya Keresidenan Sumatera Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pidatonya, Jusuf Kalla mengucapkan selamat ulang tahun kepada Sumbar, di mana provinsi ini sudah berdiri dan dibentuk beberapa bulan setelah kemerdekaan Indonesia.
“Mudah-mudahan dengan memperingati, akan selalu kita mempunyai pikiran-pikiran dan juga usaha yang baik untuk lebih maju dari sekarang ini,” ujar Jusuf Kalla, dikutip dari Langgam.id mitra Teras.id.
JK menyampaikan pula soal modal kemajuan berasal dari sumber daya manusia. "Kemajuan orang Minangkabau terletak pada sumber daya manusianya, seperti yang pernah dikatakan Bung Karno bahwa kita harus berpikir seperti orang Minang, bekerja seperti orang Jawa, dan berbicara seperti orang Batak. Oleh karena itu, modal orang Minang itu adalah sumber daya manusia,” ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan banyak negara di dunia, maju karena terbagi dari dua hal. Ada negara yang maju karena sumber daya alamnya, ada juga negaranya maju karena sumber daya manusianya.
“Seperti Jepang. Tidak ada batu bara, nikel dan minyak, tapi sumber daya manusianya yang hebat. Jadi orang maju ada dua. Maka kalau kita lihat jejak itu, Sumbar maju karena sumber daya manusia. Berpikir,” kata dia.
Pada kesempatan itu, JK mengaku berbangga pada para tokoh Sumbar yang menjadi pahlawan nasional. "Ada banyak orang-orang dari Sumbar yang menjadi tokoh pergerakan pada zaman kemerdekaan. Tokoh yang memberikan pemikiran-pemikiran mereka untuk bangsa, seperti Bung Hatta, M Yamin, Sutan Syahril, dan masih banyak lagi. Semuanya adalah tokoh-tokoh yang mempelopori kemajuan bangsa dengan berpikir dan bekerja. Orang Minang selalu pakai otak, bukan otot,” katanya.
FANI RAMADHANI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.