Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Hutan Terbakar, Pendakian Gunung Arjuno Ditutup Sementara

Pendakian Gunung Arjuno, di Kabupaten Malang, untuk sementara waktu ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan.

30 Juli 2019 | 12.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pendaki menikmati pemandangan dari puncak Gunung Arjuno di Malang, Jawa Timur, (1/6). Gunung Arjuno berada pada ketinggian 3.339 m dpl dan berada di bawah pengelolaan Taman Hutan Raya (Tahura) R. Soeryo. TEMPO/Aris Novia Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pendakian Gunung Arjuno, di Kabupaten Malang, untuk sementara waktu ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan. Penutupan berlaku untuk seluruh akses pendakian gunung setinggi 3.339 meter dari permukaan laut (mpdl) itu. 

Penutupan dilakukan setelah terjadi kebakaran yang menghanguskan sekitar 98 hektare hutan di lereng Gunung Arjuno. Kebakaran terjadi mulai Minggu, 28 Juli 2019, dan hingga kini seluruh titik api sudah dipadamkan. 

“Saat ini, seluruh jalur pendakian kami tutup sementara demi keselamatan para pendaki. Kondisinya masih rawan kebakaran dan tim di sana terus memantau perkembangan. Jika kondusif, pendakian dibuka kembali,” kata Kepala UPT Tahura Raden Soerjo Achmad Wahyudi, Selasa, 30 Juli 2019. 

Wilayah kerja UPT Tahura Raden Soerjo mencakup hutan seluas 27.868 hektare, yang terdiri dari kawasan hutan lindung 22.908 hektare dan kawasan Cagar Alam Arjuno-Lalijiwo 4.960 hektare. 

Titik api diketahui pertama kali muncul di kawasan padang rumput atau sabana Blok Gentong Growah, sekitar satu kilometer dari akses pendakian Sumber Brantas, Kota Batu. Seluruh titik api berhasil dipadamkan oleh tim gabungan. Namun, belakangan diketahui api merambat ke kawasan hutan Dlundung di wilayah Kecamatan Trawas, Mojokerto. 

Untuk memastikan lokasi kebakaran dan sekitarnya sudah aman dari kebakaran, tim gabungan dari Tahura Raden Soerjo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, BPBD Kota Batu, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Sumbergondo Kota Batu, tenaga sukarelawan, warga, plus personel TNI dan Polri. 
 
Kebakaran hutan Gunung Arjuno hanya berselang kurang dari sepekan sejak api menghanguskan sekitar 22 hektare hutan Gunung Panderman, Kota Batu, pada 21-22 Juli tahun ini. Kebakaran hutan di Gunung Panderman dan Gunung Arjuno diduga akibat sengatan terik matahari dan bukan akibat ulah manusia.

Kebakaran di Arjuno memaksa 90 pendaki turun ke pos masuk pendakian, yakni Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu; Kebun Teh Wonosari di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang; serta Desa Tretes di Kecamatan Prigen dan Tambakwatu di Desa Tambaksari, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Tiada laporan korban jiwa luka maupun meninggal. 

Secara administratif, Gunung Arjuno atau Gunung Arjuna terletak di perbatasan wilayah Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pasuruan. Gunung Arjuno berada dalam pengelolaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo. Walau berada di bawah Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, kantor UPT Tahura Raden Soerjo berlokasi di Kelurahan Arjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. 

Gunung Arjuno berjiran dengan Gunung Welirang (3.156 mdpl), Gunung Kembar I dan Gunung Kembar II. Puncak Gunung Arjuno satu punggungan atau menyambung dengan puncak Gunung Welirang sehingga sering disebut kompleks Arjuno-Welirang. Makanya, selain ke Gunung Arjuno, pendakian ke Gunung Welirang ditutup sementara walau hutannya ikut terbakar. Petugas memasang pengumuman “Pendakian Arjuno-Welirang Sementara Ditutup” di semua akses pendakian. 

ABDI PURMONO (Malang)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus