Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menggunakan seragam sekolah merupakan hal yang wajib yang harus dilakukan anak-anak untuk menempuh pendidikan formal di setiap negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, seragam sekolah tidak hanya digunakan sebagai salah satu upaya penegakan disiplin bagi siswa di sekolah. Tetapi, penggunaan seragam sekolah di Indonesia juga dimaksudkan untuk menunjukkan perbedaan tingkat pendidikan formal yang ditempuh.
Seperti yang diketahui bersama, perbedaan seragam sekolah yang digunakan oleh setiap murid pada tingkatan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) terdapat pada warna yang digunakan. Yang mana siswa dan siswi SD menggunakan seragam berwarna merah, siswa dan siswi SMP menggunakan warna biru tua, serta siswa dan siswi SMA menggunakan warna abu-abu.
Warna-warna ini dicetuskan oleh Idik Sulaeman, ketika menjabat sebagai Direktur Pembinaan Kesiswaan di Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah pada periode tahun 1979-1983. Lantas Mengapa Idik Sulaeman memilih ketiga warna tersebut untuk mewakilkan sosok calon generasi penerus bangsa kita? Apakah sebenarnya makna dibalik penggunaan ketiga warna ini? Berikut penjelasannya.
Filosofi Penggunaan Seragam Warna Merah untuk Sekolah Dasar (SD)
Siswa sekolah dasar biasanya menggunakan seragam dengan kombinasi merah dan putih, dimana warna merah digunakan pada rok atau celana dan kemeja putih sebagai atasannya lengkap dengan logo berlambangkan khas sekolah dasar. Penggunaan warna merah ini bukan tanpa alasan. Warna merah dipilih karena memiliki simbol keceriaan, dimana umur siswa atau siswi sekolah dasar biasanya berkisar antara 7-12 tahun yang masih bersemangat untuk mengeksplorasi apa yang ada di lingkungan mereka melalui rasa ingin tahu yang tinggi. Penggunaan warna merah ini, diharapkan dapat menambah semangat, dan keceriaan anak-anak di sekolah dasar dalam belajar dan mencari ilmu.
Filosofi Penggunaan Seragam Biru Tua untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Siswa sekolah menengah pertama menggunakan seragam dengan kombinasi warna putih dan biru tua. Penggunaan warna biru tua terdapat pada rok atau celana sebagai bawahan dan kemeja putih sebagai atasannya, tak lupa logo berlambang khas sekolah menengah pertama. Penggunaan warna biru tua untuk anak-anak usia SMP dimaksudkan agar siswa SMP bisa lebih bertanggung jawab dan mandiri akan kewajiban mereka. Hal ini berkenaan dengan makna dari warna biru tua yang menyiratkan sifat percaya diri dan sudah mulai mandiri. Harapan dari penggunaan warna biru tua ini adalah anak-anak SMP bisa lebih siap untuk mencari jati diri, yang sudah berbeda dari ketika mereka duduk di bangku sekolah dasar.
Filosofi Penggunaan Seragam Warna Abu-abu untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)
Siswa sekolah menengah atas menggunakan seragam dengan kombinasi putih dan abu-abu. Sama seperti sebelumnya, warna putih selalu digunakan sebagai atasan dan warna pembeda (Abu-abu) yang digunakan sebagai bawahannya. Abu-abu dipilih sebagai warna yang merepresentasikan anak-anak SMA di Indonesia dikarenakan warna ini melambangkan kemandirian dan ketuhanan pada anak. Anak-anak di masa SMA digadang-gadang telah memiliki kemandirian yang utuh dibandingkan saat SMP. Mereka telah memasuki masa dewasa awal, sehingga cenderung lebih serius dan bijaksana dalam menjalankan tugasnya.
Dewasa ini, dengan semakin bertambahnya sekolah-sekolah swasta di Indonesia mengakibatkan semakin banyak pula variasi warna seragam sekolah yang digunakan. Hal tersebut dikarenakan, setiap sekolah memiliki standar dandanannya masing-masing. Namun umumnya, penggunaan ketiga warna tadi masih terus ada dan digunakan hingga sekarang, disamping banyaknya variasi seragam sekolah yang lain.
Pilihan Editor: Asal-usul Logo OSIS di Seragam SMP dan SMA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini