Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

6 Mei 2024 | 16.59 WIB

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Perbesar
Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wacana Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto akan membentuk presidential club atau klub kepresidenan mendapat respons dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029 Gibran Rakabuming Raka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun wacana presidential club sebelumnya diungkap oleh Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dia menyebut nantinya Presidential Club akan menjadi wadah pertemuan bagi para mantan presiden Republik Indonesia yang masih hidup.

Gibran: Satukan mantan pemimpin

Menanggapi wacana tersebut, Gibran yang juga Wali Kota Solo ini mendukung rencana pembentukan presidential club yang diusulkan oleh Prabowo. Menurut Gibran, pembentukan klub kepresidenan itu akan menyatukan para mantan pemimpin negeri ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Saya kira bagus ya, untuk menyatukan mantan-mantan pemimpin, para senior, sesepuh. Saya kira bagus sekali,” ujar Gibran saat ditemui awak media di Gedung DPRD Solo, Jawa Tengah, seusai menghadiri rapat paripurna DPRD Kota Solo, Senin, 6 Mei 2024. 

Dia menyebut dengan presidential club setidaknya bisa mendapatkan masukan- masukan dari paramantan presiden yang sudah berpengalaman. Ia pun meminta agar masyarakat menunggu dulu konsep terbentuknya presidential club ini. "Yang jelas ini usulan yang sangat baik,” ujar dia.

Pada kesempatan itu, Gibran sempat ditanya soal kapan ia akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Namun ia tak menjawab tegas soal kapan akan bertemu Megawati. Ia hanya menyebut semua senior akan dimintai pendapat.

“Ya semua akan kita mintai pendapat senior-senior, pimpinan yang berpengalaman. Pemimpin negara, pasti kita mintai pertimbangan. Itu lah pertimbanganya ada presidential club,” kata dia.

Putra sulung Presiden Jokowi itu menambahkan untuk memintai masukan soal kabinet dan evaluasi bisa datang dari orang dalam koalisi atau luar kolisi. Dia pun tidak mempersoalkan hal tersebut.

“Yang namanya masukan, evaluasi, pendapat, apa pun itu bisa dari orang di dalam koalisi atau luar koalisi, tidak masalah,” katanya. 

Jokowi berharap dilakukan setiap 2 hari sekali

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga merespons positif wacana pertemuan Prabowo dengan sejumlah mantan presiden untuk membahas masalah bangsa atau dengan istilah presidential club. Ia mendukung rencana tersebut.

"Bagus...bagus...bagus," kata Presiden Jokowi saat ditemui usai meninjau pameran kendaraan listrik Periklindo Electric Vehicle Show di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Jumat 3 Mei 2024. 

Kepala negara juga memberi masukan agar kegiatan itu dapat digelar setiap dua hari sekali. "Ya dua hari sekali ya ga apa apa," kata Jokowi.

Pernyataan lengkap Dahnil

Dahnil Anzar kembali membicarakan presidential club. Menurut Dahnil, presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat. Dahnil menyatakan klub tersebut sebagai pertemuan biasa yang dilakukan secara teratur.

“Ini hanya silaturahmi biasa, namun terjaga rutinitasnya,” kata Dahnil melalui pesan singkat pada Ahad, 5 Mei 2024.

Dia menyampaikan bahwa forum tersebut tidak akan dilembagakan secara formal. “Menurut saya tidak ada institusionalisasi,” ucap Dahnil.

Dia mengklaim tujuan pertemuan klub kepresidenan adalah agar para pemimpin negara ini bisa menjadi teladan bagi masyarakat. Maka dari itu, lanjutnya, klub kepresidenan tidak akan seperti Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres yang bertugas khusus memberi nasihat dan pertimbangan.

Di samping itu, forum presidential club juga menjadi ruang diskusi bagi para tokoh tersebut. “Esensinya Pak Prabowo ingin menjaga silaturahmi dengan semuanya, dan menghormati para senior yang telah berjasa untuk negara dan bangsa,”kata Dahnil.

Dahnil juga mengungkapkan seberapa sering pertemuan-pertemuan para presiden dan mantan presiden bisa dilakukan. Frekuensi pertemuan mereka, kata Dahnil, akan menyesuaikan dengan kebutuhan Prabowo jika sudah menjabat sebagai presiden kelak.

Selain mantan presiden, Dahnil juga menyatakan pertemuan presidential club bisa ditambah dengan tokoh-tokoh lainnya jika perlu. Di antaranya, ucap dia, para mantan wakil presiden RI.

Dahnil juga tidak menutup kemungkinan pertemuan klub kepresidenan itu bisa dilakukan dalam suasana santai.

“Hehehe. Itu tergantung dengan Pak Presiden terpilih, Pak Prabowo,” ujar Dahnil saat ditanya apakah pertemuan itu bisa dilakukan sambil makan malam atau berkuda.

SEPTHIA RYANTHIE | SULTAN ABDURRAHMAN | ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus