Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kerepotan Menjamu Tamu

Hotel nusa dua yang terpilih sebagai tempat yang cocok untuk reagan diperbaiki lagi secara intensif. persiapan keamanan dilakukan secara ketat. pejabat asean mengadakan pertemuan untuk mempersiapkan materi. (nas)

19 April 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MENJAMU Reagan, ternyata, bukan pekerjaan mudah. Sebab, untuk menyambut kunjungan Presiden Amerika Serikat selama tiga hari saja, ratusan petugas harus bekerja keras beberapa bulan sebelumnya. Mulanya suatu tim dari AS datang ke Bali, Januari lalu, antara lain bertugas memilih hotel. Mereka memeriksa tiga tempat: Istana Tampak Siring, Pertamina Cottage, dan Hotel Nusa Dua Beach. Lalu disimpulkan Nusa Dua Beach - yang punya dua kamar anti-peluru itu - yang paling memenuhi syarat dan dipilih. Berikutnya datang lagi hampir seratus petugas keamanan dan protokol, awal Maret lalu. Mereka memasang berbagai peralatan telekomunikasi dan perangkat keamanan. Bahkan perbaikan, alias restorasi hotel, pun dilaksanakan cukup intensif, terutama pada sayap kanan hotel. Di bagian ini dibikin lagi sebuah kamar baru khusus buat Reagan. Di sini porselen dicongkel, diganti dengan yang lebih mengkilap. Interior pun diubah, dan kaca-kaca diganti dengan yang anti-peluru. Bukan cuma itu. Persis di depan calon kamar Reagan, dibangun pendopo baru. Antara pendopo ini dan halaman luar hotel, dibuat jalan khusus yang juga dikelilingi tembok permanen. Jadi, mobil yang ditumpangi Reagan langsung masuk "jalan bebas hambatan" menuju pendopo itu. Dengan begitu, Reagan tak akan memasuki hotel lewat candi bentar, gapura hotel yang termegah di Bali saat ini, apalagi lewat lobi, seperti tamu-tamu biasa. Pengawasan atas para karyawan hotel juga dilakukan. Yang terakhir ini tentu bersama dengan aparat keamanan dari Indonesia. "Pihak Amerika cuma menyiapkan sekuriti bantuan dan kita yang mengamankan semua," kata Mayor Anton Tompodung, Kepala Penerangan Daerah Militer XI Udayana. Keamanan, tentunya, bukan satu-satunya persoalan yang merepotkan. Pihak Indonesia juga dituntut berjaga-jaga dari kemungkinan sang tamu dari AS terganggu kesehatannya. Maklum, Presiden Reagan sudah berusia tiga perempat abad, pernah ditembak dan mengalami operasi tumor kanker pula. Karena itu, kemungkinan Reagan memerlukan perawatan kesehatan termasuk yang harus diperhitungkan. Tugas ini jatuh pada Rumah Sakit Utama Dr. Soetomo di Surabaya. "Soalnya, tim medis AS sudah memeriksa semua rumah sakit di Bali dan dianggap tak ada yang memenuhi syarat," kata sebuah sumber. Terpaksalah tim itu menengok ke luar Bali. Dan rumah sakit di Surabaya itu pun dipilih. "Rumah sakit ini cukup lengkap, operasi apa saja dapat dilakukan di sini," kata Prof. Dr. Basoeki Wirjowidjojo, Kepala Bagian Bedah RSU Dr. Soetomo. Bagaimanapun, sebagai tuan rumah yang baik, Indonesia jelas tak berharap Reagan memerlukan jasa RSU Dr. Soetomo. Apalagi singgahnya Presiden AS, 29 April hingga 2 Mei nanti, ingin dimanfaatkan secara maksimal. Tidak saja oleh Indonesia, tetapi juga oleh negara ASEAN lainnya. Untuk itulah para pejabat senior ASEAN akan mengadakan pertemuan pendahuluan, 26-29 April. Materi yang dibicarakan adalah gagasan ASEAN kepada Reagan, untuk dibawa dalam pertemuan 7 negara industri maju di Tokyo, 4-9 Mei nanti. Pembicaraan masalah bilateral RI dan AS jelas akan dilakukan juga. Hal ini, kemungkinan besar, akan merupakan topik utama pembicaraan antara Presiden Soeharto dan Presiden Reagan, pada 1 Mei pagi. Sedangkan pembicaraan masalah ASEAN direncanakan dilakukan pada petang harinya. Kendati begitu, bukan berarti persinggahan ini hanya bermanfaat bagi Departemen Luar Negeri. Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi punya rencana lain. "Buat Bali, kunjungan ini merupakan promosi besar," kata Drs. I Gusti Ngurah Ketu. Wajar kalau usaha meningkatkan citra daerah ini digalakkan. Misalnya pemasangan 400 sambungan telepon internasional dan saluran teleks bagi wartawan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus