Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Cerita Megawati Saat Minta Pramono Anung Jadi Calon Gubernur Jakarta

Saat pidato di HUT ke-52 PDIP, Megawati mengisahkan saat ia menunjuk Pramono Anung untuk maju jadi calon gubernur Jakarta. Awalnya menolak.

10 Januari 2025 | 16.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sekjen Hasto Kristiyanto dan Kepala Ruang Pengendali dan Analisis Situasi (Situation Room) Prananda Prabowo mendampingi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sebelum pembukaan HUT PDI Perjuangan ke-52 pada Jumat, 10 Januari 2025. TEMPO, Daniel A. Fajri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri menceritakan momen dia menunjuk kadernya Pramono Anung untuk mencalonkan diri menjadi Gubernur Jakarta. Mega mengatakan, gubernur terpilih Jakarta itu awalnya menolak perintah dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saat saya minta ke Pramono, langsung, (wajah) dia merah dulu, dia bilang ‘saya nggak mau’,” kata Mega dalam acara HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Jumat, 10 Januari 2026.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sambil berkelakar, Mega menuturkan, Pramono hampir menangis kala dia menegaskan permintaannya itu adalah perintah partai. Menurut Mega, Pramono akhirnya bersedia usai Pram menelepon istrinya, Endang Nugrahani. Saat itu, istri Pramono mengatakan bahwa jika permintaan itu dari Mega maka Pramono harus menurutinya.

“Saat itu istrinya Pram bilang ‘kalau itu perintah ibu kamu harus nurut.' Hore, jadi itu barang,” kata Megawati. Kader-kader partai berlogo banteng itu pun bertepuk tangan. Adapun Pramono Anung yang disorot kamera terlihat tersenyum-senyum mendengar cerita Megawati itu.

Lebih lanjut, Mega juga menceritakan saat dia meminta Rano Karno untuk mendampingi Pramono. Dia mengatakan, Rano Karno cukup terkejut tetapi tidak menolaknya.

"Dia (Rano Karno) bilang 'Bener bu?' Kata saya 'Masak gue bohong'," ujar Mega.

Pasangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta harus menghadapi lawan dari kubu Ridwan Kamil-Suswono yang diusung koalisi gemuk pendukung Presiden Prabowo yaitu Koalisi Indonesia Maju atau KIM plus dan satu lagi calon dari jalur independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

Pramono-Rano kemudian memenangkan kontestasi itu mengalahkan dua rivalnya. Kemarin, KPU Jakarta telah menetapkan secara resmi bahwa pasangan usungan PDIP itu resmi menjadi gubernur dan wakil gubernur terpilih.

Keduanya akan menjabat untuk periode 2025-2030 menggantikan pemerintahan Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria.

Penetapan tersebut dilaksanakan melalui rapat pleno di Hotel Pullman, Jakarta Barat. Kemenangan Pramono-Rano ini diumumkan oleh Ketua KPU Jakarta Wahyu Dinata usai penandatanganan berita acara oleh seluruh komisoner lembaga penyelenggara Pilkada tersebut.

“Menetapkan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Daerah Khusus Jakarta Nomor Urut 3 Saudara Pramono Anung dan Rano Karno sebagai Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Provinsi Daerah Khusus Jakarta Periode Tahun 2025-2030,” ujar Wahyu di Hotel Pullman, Jakarta Barat, pada Kamis, 9 Januari 2025.

Wahyu mengatakan, pasangan calon nomor urut 3 itu berhasil meraih 2.183.239 suara atau setara 50,07 persen dari total suara sah.

Penetapan itu dilaksanakan melalui Keputusan KPU Provinsi Daerah Khusus Jakarta Nomor 9 Tahun 2025 tentang Penetapan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Daerah Khusus Jakarta Tahun 2024.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus