Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Daerah atau DPD Sultan Najamuddin menyatakan siap membantu pembiayaan program makan bergizi gratis atau MBG. Sultan mengatakan, dirinya bersedia merogoh kocek pribadinya untuk menutupi kekurangan biaya yang dibutuhkan program unggulan Presiden Prabowo itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jika diminta oleh pemerintah untuk mendukung secara langsung untuk melakukan hal tersebut, pasti akan dengan senang hati,” kata Sultan dalam jawaban tertulisnya yang diterima Tempo, Kamis, 16 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sultan menyebutkan niatannya tersebut mencontoh apa yang sebelumnya telah dilakukan Presiden Prabowo Subianto yang juga pernah menggunakan dana pribadinya untuk keperluan program makan bergizi ini. Sultan menegaskan, program tersebut tidak boleh berhenti hanya karena alasan kekurangan dana.
“Masyarakat di daerah sangat menyambut baik program MBG ini. Terutama anak-anak banyak sekali yang bahagia dan senang,” kata Sultan.
Kekhawatiran terjadinya kekurangan dana untuk memenuhi keperluan program tersebut, kata Sultan, berawal dari pernyataan Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan yang menyebut anggaran program MBG sebesar Rp 71 triliun hanya cukup untuk pendanaan hingga Juli 2025. Oleh karena itu dirinya melontarkan beberapa usulan untuk ikut membantu pembiayaan program tersebut.
“Target penerima manfaat MBG mencapai 83 juta anak. Dan membutuhkan anggaran sangat besar mencapai Rp 210 triliun atau sekitar tiga kali lipat dari yang dianggarkan saat ini sebesar Rp 71 triliun,” ujar Sultan melanjutkan.
Selain siap menyumbang dana pribadinya untuk mendukung program MBG, Sultan juga mengusulkan untuk menggunakan dana zakat, infaq, dan sedekah sebagai salah satu sumber pembiayaan. Namun, ia mengatakan usulan tersebut masih harus dikaji lebih lanjut oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
“Kami mendorong agar Baznas atau lembaga zakat NU dan Muhammadiyah mengkaji sekaligus menyiapkan skema pembiayaan program MBG melalui zakat untuk disampaikan ke pemerintah,” kata Sultan dalam jawaban tertulisnya kepada Tempo, Kamis, 16 Januari 2025.
Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia Hasan Nasbi sebelumnya mengakui sejumlah daerah masih menggunakan uang pribadi Prabowo untuk membiayai program makan bergizi gratis. Dana tersebut merupakan sisa anggaran dari uji coba program MBG.
“Yang di Kendari memang itu dia masih punya sisa anggaran uji coba dari yang diberikan oleh Pak Prabowo sebelumnya. Jadi mereka masih menggunakan dana yang itu,” kata Hasan Nasbi saat dihubungi kemarin, 6 Januari 2025.