Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Para ketua umum partai politik pendukung pemerintah mengklaim tidak membahas mengenai pemilihan gubernur atau pilgub Jakarta dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan pada Jumat, 1 November 2024.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan tidak ada sama sekali pembahasan soal Pilkada Jakarta dalam pertemuan dengan Prabowo. Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, mengatakan bahwa tidak ada isu spesifik mengenai pilkada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Surya juga menekankan hal serupa. Namun ia menyebut pertemuan cukup cair. Para Ketua Umum Parpol, kata Bos Media Group ini saling membesarkan hati satu sama lain menyambut tugas besar kepemimpinan Prabowo.
“Sejujurnya nggak ada (soal Pilkada),” katanya. Ia sendiri menegaskan bahwa sikap NasDem masih mendukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta.
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menilai partai-partai punya perhatian masing-masing untuk memenangkan pasangan calonnya. "Jadi setiap partai yang sudah mencalonkan calon kandidatnya pasti akan diperjuangkan," ujarnya.
Sebelumnya tujuh politikus partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus menyatakan dukungan kepada paslon Pramono Anung-Rano Karno di Pilgub Jakarta 2024. Pramono mengaku senang dengan dukungan tersebut. Tujuh politikus itu sempat bertemu secara tertutup di rumah Pramono Anung di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis, 31 Oktober 2024.
Para politikus itu adalah Muhammad Ishaq (Partai PPP), H.M Nafiudin (Partai NasDem), Ahmad Faisal (Partai PSI), Firman Abdul Hakim (Partai PPP), Riko (Partai PAN), Ahmad Syukri (PKB), Redim Okto Fudin (Partai PKB). Mereka adalah mantan calon anggota DPRD Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Politikus Partai NasDem, Bestari Barus, sempat mengungkapkan kesan tidak tertarik terhadap pasangan itu. Dia bahkan mengklaim kalau Ridwan Kamil terlalu tertutup terhadap koalisi yang ada. "Menurut saya Ridwan Kamil itu pintunya tidak terlalu lebar terbuka," kata Bestari saat ditemui Tempo di Gambir, Jakarta Pusat, Rabu 30 Oktober 2024.
Bestari menilai bahwa pasangan calon yang bisa menang di Pilkada Jakarta adalah mereka yang selalu membuka pintu paling lebar. Namun mantan tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ini tidak secara gamblang menyatakan siapa pasangan calon yang menurut dia, sudah membuka pintu paling lebar.
Ridwan Kamil sempat bertemu dengan Presiden Prabowo di salah satu restoran Padang di kawasan Jakarta Pusat pada Kamis malam. Mantan Gubernur Jawa Barat itu mengaku membahas banyak hal pribadi dan Ibu Kota Nusantara atau IKN.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani tidak mau banyak berkomentar mengenai pertemuan Ridwan dan Prabowo semalam. Ia juga membantah bahwa isi pertemuan Prabowo dan Ridwan dibahas dalam persamuhan dengan ketum parpol di Istana.
“Enggak diomongin. Tadi pure membahas negara bangsa dan masyarakat,” kata Muzani di kompleks Istana.
Fransisca Rosana berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Suswono Sebut Pertemuan Prabowo dan Ridwan Kamil Bentuk Kekompakan KIM Plus di Pilkada Jakarta