Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Kisah Anak Tukang Cukur Lulus Taruna Akmil TNI, Bermula Lihat Tentara Naik Tank

Sersan Taruna Yanwar Jumowo, anak tukang cukur bersyukur bisa lulus menjadi Taruna Akademi Militer TNI AD.

15 Agustus 2021 | 21.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seoarang anak tukang cukur bernama Sersan Taruna Yanwar Jumowo, berfoto bersama keluarganya dengan mengenakan seragam Taruna Akmil. ANTARA/HO-TNI AD

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sersan Taruna Yanwar Jumowo, anak tukang cukur bersyukur bisa lulus menjadi Taruna Akademi Militer TNI AD. Ia menceritakan keinginannya menjadi tentara setelah ia melihat tentara terlihat gagah saat naik kendaraan tempur tank di parade alutsista.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya menjadi tentara karena keinginan sendiri dan karena saya senang melihat prajurit tentara yang gagah menaiki tank-tank, saat diajak ayah saya melihat alutsista TNI. Saat disana saya bilang, ayah, saya ingin menjadi seperti orang itu, saya menunjuk tentara yang sedang menaiki tank," ucap dia seperti dikutip daru siaran pers TNI AD, Minggu 15 Agustus 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak saat itu, Yanwar terbersit hatinya untuk merealisasikan keinginannya tersebut. Ia pun giat melakukan serangkaian latihan intensif seperti lari, dan kegiatan olahraga yang meningkatkan stamina, kesehatan dan kebugaran. Hal tersebut dia lakukan agar bisa lolos tes kesehatan dan tes-tes lainnya untuk menjadi Taruna Akmil.

Ketika menjalani pendidikan taruna, dia mengatakan disiplin dan ketekunan menjadi kunci agar nantinya dapat menjadi prajurit yang mampu memberikan pengabdian terbaik untuk bangsa.

"Kegiatan di sini cukup padat, menguras tenaga, berbeda dengan kegiatan sehari-hari saat masih sekolah atau di rumah. Di sini tidak bisa santai-santai, semua dibatasi dengan waktu, semua kegiatan di sini terprogram dengan baik," kata dia.

Ayah Yanwar, Tarman menyebutkan siapa pun bisa menjadi prajurit TNI asal memiliki kemauan dan usaha. "Seperti kata pimpinan-pimpinan (TNI), sudah membuktikan kalau masuk taruna itu tanpa duit, yang penting usaha dan doa, jadi kalau ada yang ngomong pakai duit itu salah, keliru itu," ujar Tarman.

Baca: Andika Perkasa Bilang Penghapusan Tes Keperawanan Sudah Dilakukan Sejak Mei

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus