Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Konsultasi perantau

Ikps adalah semacam konsultan yang didirikan oleh perantau asal padang termasuk perantau dekat yang fung sinya menangani masalah pembangunan pedesaan di padang. sumbangan dapat berupa uang dan pikiran. (ds)

21 Februari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ORANG Padang, sebutan yang lain untuk Sumatera Barat, suka berkelana. Tak terkecuali penduduk sungai Putar satu desa di kabupaten Agam. Merantau bukan saja lantaran tradisi, tapi kepergian itu juga didorong kondisi alamnya. Terletak di pinggang gunung Merapi desa itu tak banyak menjanjikan kemungkinan. Apalagi bidang pertanian. Persawahan terletak di lereng-lereng bukit. Susah pengairan. Itulah sebabnya mengapa Sungai Putar dikenal sebagai pusat industri kecil di kawasan Sumatera Barat. Menurut wali desa setempat penduduk Surgai Putar ada 25.000 orang. Tapi yang tinggal di kampung tak lebih dari 9.000 saja. Sisa yang banyak itu bertebaran di banyak tempat. Ada yang merantau dekat ataupun yang merantau jauh. Belakangan ada ide satu kumpulan perantaunya. Ini yang tinggal di Padang. Yang diharap bagaimana warga yang mayoritas di rantau itu bisa menghimpun ide-ide baru di tengah gemuruhnya pembangunan pedesaan. Jika tak mengirim fikiran-fikiran, dengan dana-dana boleh juga. Kepala Tata Kota Di Padang namanya Ikatan Keluarga Sungai Puar. Disingkat IKSP. "Kami hanya semacam konsltan" begitu ir. Lesman St. Tumanggung Kepala Dinas Tata Kota Padang yang memimpin organ lokal itu mengatakan kepada TEMP0 di Padang. Yang dimaksud konsultan ialah jika ada problem dana dan rencana, Wali Negari Sungai Puar dengan pemuka-pemuka masyarakat yang tinggal di kampung masih membawa soal ke forum pengurus IKSP. Di sini Jalan keluar dicari. Jika itu soalnya bersangkut paut dengan perlunya bantuan Pemerintah Daerah yang lebih atas maka bakal ada orang IKSP yang turut mengurus. Sejauh ini kesulitan dan memang tak terlalu merepotkan. Warga Sungai Puar yang tinggal di Padang dengan amat suka cita mengumpulkan dana baik dengan iuran apalagi dengan sumbangan menurut besar kecilnya kemampuan. Pemuka Sungai Puar yang lain memang tampil dengan persoalan-persoalan baru. Ia sebut misalnya menyangkul penyediaan tanah untuk bangunan gedung SMP dengan sebuah laboratorium. Begitu juga penggantian tanah bangunan Puskesmas yang telah jadi. Dan sementara itu desa yang luasnya kurang lebih 3 Km persegi itu juga sedang memperbaiki jaringan jalan. Misalnya jalan Balai Panjang - Kepala Koto sedang diperbaiki. Rencana mau diaspal. Proyek yang terakhir ini bersifat swadaya. Aspal disediakan Pemda dan sebagian tenaga dan dana lain berasal dari kantong masyarakat. Soal-soal dan perkembangan pembangunan itu memang sudah sampai juga ke lingkungan IKSP. "Jalan keluar sudah kita carikan" begitu Lesman yang insinyur menegaskan. Tapi rupanya IKSP tak cuma ingin jalan sendiri. Artinya urusan kampung-kampung itu bukan saja menjadi kewajiban perantau yang di Padang. Maka itu seperti ditegaskan Salius St. Sati tokoh Sungai Puar lainnya yang juga adalah Ketua S P.S. Sumatera Barat, hendaknya warga perantau baik di Pekan Baru, Medan, Jakarta, Surabaya dan kota manapun yang dirantaui perlu juga turun tangan. "Rancak kampuang awak pasamokan" begitu katanya. (Bagusnya kampung kita turun tangan bersama-sama)!

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus