Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo – Jakarta. Kurir pengantar paket kepala babi untuk Francisca Christy Rosana atau Cica, wartawan desk politik dan host siniar Bocor Alus Politik di YouTube, sempat duduk dan menelepon selama sekitar 10 menit. Ia tiba pukul 16.13 WIB pada 19 Maret 2025 dengan sepeda motor Honda Beat warna putih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepada satpam yang berjaga, kurir tersebut memberitahu bahwa ada paket kiriman untuk Cica. Satpam, sesuai prosedur, meminta kurir menaruh paket kirimannya di meja tempat penyimpanan paket. Petugas satpam kantor Tempo juga meminta kurir mencatatkan nama pengirim, nama tujuan, dan nomor kontak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah serah terima paket tersebut, kurir paket kepala babi ini memotretnya. Ia lalu meminjam spidol warna biru kepada petugas satpam dan menuliskan nama Francisca Christy Rosana (Cica). Kepada satpam ia mengatakan telah mencoba menelepon Cica memberitahukan paket kiriman tersebut namun tak berbalas.
Setelah itu kurir tersebut terlihat duduk di sepeda motornya. Ia lalu membuka helm bertuliskan aplikasi pengantaran sebelum terlihat berbicara melalui telepon.
Cica mengkonfirmasi pengakuan kurir itu dengan mengatakan tak ada telepon dari kurir pada 19 Maret tersebut. Karena itu dia baru tahu ada paket untuknya ketika datang ke kantor Tempo pada 20 Maret 2025 pukul 15. Satpam memberitahu ada paket kiriman untuk dia tanpa nama pengirim.
Paket itu kemudian dibawa ke kantor redaksi gedung Tempo. Hussein Abri Dongoran, sesama host Bocor Alus, membukanya dan mendapati kepala babi di dalamnya. Karena baunya menyengat, Hussein membawanya ke luar gedung untuk dibuka kotak seluruhnya. “Dua telinganya sudah dikerat,” kata Hussein.
Wakil Pemimpin Redaksi Bagja Hidayat mengatakan kiriman kepala babi itu sebagai teror terhadap kerja media. “Tak ada yang menyenangkan mendapat kiriman potongan kepala mahluk hidup dari orang tak dikenal,” katanya.
Untuk mengusut motif dan pengirimnya, Tempo bersama Koalisi Keselamatan Jurnalis akan melaporkan kiriman potongan kepala babi ini kepada polisi hari ini, 21 Maret 2025. “Teror ini bukan yang pertama diterima Tempo, tapi paling kasar karena mengorbankan mahluk hidup,” kata Bagja.
Bagja membaca teror kepala babi sebagai pesan tak hanya kepada Tempo, tapi kepada komunitas pers secara keseluruhan. Karena itu, menurut Bagja, kiriman paket potongan kepala babi ini tak hanya intimidasi kepada Tempo tapi teror kepada kebebasan pers di Indonesia secara keseluruhan.