Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

2 Mei 2024 | 06.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ki Hajar Dewantara, atau R.M. Suwardi Suryaningrat, merupakan tokoh yang memberikan kontribusi besar dalam dunia pendidikan Indonesia. Salah satu sumbangannya yang terkenal adalah semboyan Tut Wuri Handayani, yang kini menjadi bagian dari logo Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Semboyan ini mengandung makna mendalam yang melambangkan kebijaksanaan, bimbingan, dan dedikasi dalam proses pembelajaran. Dalam logo tersebut, tidak hanya tergambar gambaran fisik, tetapi juga menyimpan makna yang menginspirasi dalam perkembangan pendidikan di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keberadaannya bukan sekadar sebagai simbol, melainkan juga sebagai cerminan dari nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Indonesia, serta menjadi pedoman dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas dan bermakna bagi generasi mendatang.

Dilansir dari laman Kemendikbud.go.id, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 6 September 1977, Nomor 0398/M/1977 tentang penetapan Lambang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, berikut ini adalah uraian mengenai makna dalam logo Tut Wuri Handayani.

Bidang segi lima berwarna biru muda

Dalam penentuan Lambang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, tercetuslah sebuah karya simbolik yang mengandung pesan-pesan penting tentang kehidupan dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Indonesia.

Salah satu elemen penting dalam lambang tersebut adalah bidang segi lima berwarna biru muda yang melambangkan alam kehidupan Pancasila.Bidang segi lima, dalam konteks lambang Kemendikbudristek, tidak hanya sekadar sebuah bentuk geometris, tetapi juga membawa pesan filosofis tentang keberadaan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. 

Semboyan Tut Wuri Handayani

Makna lambang ini diperkaya oleh penggunaan semboyan Tut Wuri Handayani, yang dipopulerkan oleh Ki Hajar Dewantara sebagai pedoman dalam melaksanakan sistem pendidikan. Penyelarasan antara semboyan ini dengan keputusan penetapan Hari Pendidikan Nasional, yang menjadikan hari lahir Ki Hajar Dewantara sebagai momen penting, menunjukkan penghormatan dan penghargaan yang mendalam terhadap peran beliau dalam dunia pendidikan.

Belencong menyala bermotif garuda

Selain itu, lambang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan juga mencakup belencong yang menyala dengan motif Garuda. Belencong, yang merupakan lampu khusus pada pertunjukan wayang kulit, menyiratkan kehidupan dan keberadaan seni budaya dalam proses pendidikan. 

Burung Garuda

Burung Garuda melambangkan karakteristik yang dinamis, gagah, kuat, dan berani dalam menjelajahi wilayah yang luas. Keberadaan ekor dan sayap Garuda yang masing-masing terdiri dari lima bagian menggambarkan prinsip "satu kata dengan perbuatan Pancasilais", menekankan kesatuan antara ucapan dan tindakan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Buku

Dalam logo Tut Wuri Handayani, gambar buku melambangkan pentingnya buku sebagai sumber pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. 

Warna

Warna putih yang terdapat pada ekor dan sayap Garuda serta buku melambangkan kesucian dan kebersihan tanpa pamrih, menegaskan kejujuran dan kemurnian dalam perbuatan. Sementara warna kuning emas pada nyala api melambangkan keagungan dan keluhuran pengabdian, menggambarkan semangat yang luhur dan pengorbanan tanpa batas.

Di sisi lain, warna biru muda yang melapisi bidang segi lima mencerminkan pengabdian yang tak pernah putus, disertai dengan pandangan hidup yang dalam sesuai dengan prinsip Pancasila, menunjukkan komitmen yang kokoh terhadap nilai-nilai luhur dalam setiap tindakan dan pemikiran.

Dengan demikian, logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tak hanya sekadar gambar, melainkan juga mengandung pesan filosofis tentang pengabdian, kebijaksanaan, dan keberanian dalam membentuk masa depan pendidikan dan budaya Indonesia. Lambang tersebut menjadi representasi semangat untuk menciptakan masyarakat cerdas, berbudaya, dan berkarakter, serta mewujudkan visi pendidikan inklusif dan progresif bagi generasi masa depan Indonesia.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus