Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti semua orang di Indonesia, saya merasa sangat terlibat dengan drama penyanderaan dua kru RCTI, Ersa Siregar dan Ferry Santoro. Ketika saya dengar berita ke-matian Ersa, saya terguncang seolah seorang sahabat baik telah tiada dengan tiba-tiba. Lalu Ferry dibebaskan dan saya ingin merangkul televisi karena merasa anggota keluarga saya telah kembali.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo