Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meluncurkan program Megawati Fellowship pada hari terakhir Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDI Perjuangan, pada Minggu, 1 Oktober 2023. Sebelumnya, Rakernas tersebut telah berlangsung sejak tanggal 29 September 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Informasi mengenai peluncuran program fellowship atau beasiswa ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Politikus asal Yogyakarta tersebut mengatakan bahwa program tersebut akan diluncurkan sebelum penutupan acara Rakernas yang ditandai oleh pidato penutupan dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Namun sebelumnya juga akan diluncurkan program Megawati Fellowship. Ini untuk memberikan beasiswa bagi para mahasiswa,” ucap Hasto di sela-sela Rakernas IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu, 30 September 2023.
Lantas, apa itu program Megawati Fellowship? Simak rangkuman informasinya berikut ini.
Apa Itu Megawati Fellowship?
Megawati Fellowship adalah sebuah program beasiswa bagi para mahasiswa khususnya jenjang pendidikan pascasarjana dan doktoral atau S2 dan S3. Program ini ditujukan bagi mereka yang akan melakukan penelitian tentang Sukarno, Megawati Soekarnoputeri, PDI Perjuangan, dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
“Sehingga seluruh hal-hal yang sangat fundamental terkait dengan kepemimpinan yang dibangun sejak Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi, dan ke depan Pak Ganjar Pranowo nanti melalui suatu kajian-kajian ilmiah yang sangat berguna termasuk di dalam menyusun pola pembangunan semesta berencana,” ujar Hasto, Sabtu.
Hasto menjelaskan, Megawati Fellowship ini bisa diikuti oleh umum, termasuk insan pers yang ingin mengambil studi S2 dan S3 dengan topik-topik tesis dan disertasi yang telah disebutkan sebelumnya. Selain itu, nantinya akan ada juga ahli dari Balitbang PDI Perjuangan yang berada di bawah pimpinan Eri Ahmadi dan Sonny Keraf.
Adapun tujuan dari peluncuran program beasiswa ini, menurut Hasto, adalah karena partai harus bersekutu dengan ilmu pengetahuan. Jadi, partai harus mempelopori riset dan inovasi di Tanah Air. Selain itu, Hasto juga mengatakan bahwa partai harus bisa mengimplementasikan seluruh konsepsi ideologisnya yang disempurnakan dalam visi teknis oleh Presiden, teknokratisnya, tetapi juga partai sebagai penggeraknya.
Lebih lanjut, Hasto menambahkan bahwa Megawati Fellowship ini memperlihatkan bahwa partai tidak hanya berpikir tentang politik praktis saja di masa-masa menjelang Pemilihan Umum atau Pemilu. Beasiswa ini juga akan dibuka untuk seluruh anak bangsa dengan syarat yang telah ditentukan.
Tak hanya itu, Hasto juga mengungkapkan bahwa Megawati Soekarnoputri mengeluarkan arahan mengenai penggunaan artificial intelligence (AI) dalam Pemilu 2024 untuk mengorganisir rakyat. Selain itu, Megawati juga menyampaikan tentang perwujudan negara yang berdaulat di bidang pangan dan pentingnya membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui peningkatan kualitas pendidikan, penguasaan ilmu pengetahuan, riset, dan teknologi. Oleh karena itu, menurut Hasto partai hadir untuk menyelesaikan masalah-masalah rakyat.
Dalam kesempatan berbeda, Hasto mengatakan hari terakhir Rakernas IV PDI Perjuangan diawali dengan pembahasan tentang pemenangan Pilpres 2024. Dalam pembahasan itu, Ketua Tim Pemenangan Nasional atau TPN Ganjar Pranowo, Arsjad Rasjid, akan menjadi pemaparnya.
“(Yang dibahas) tentang strategi pemenangan Pemilu, kemudian dilanjutkan grand strategic komunikasi Pemenangan Pak Ganjar,” kata Hasto.
Setelah itu, kata dia, akan ada pembacaan rekomendasi pada akhir Rakernas PDIP. Rekomendasi itu bersifat tertutup untuk internal partai dan terbuka untuk eksternal partai. “Dan diakhiri dengan pidato politik penutupan dari Ibu Ketua Umum,” ujar dia.
RADEN PUTRI
Pilihan Editor: Mahasiswi UMY Bunuh Diri Akibat Depresi, BEM Soroti Hal Ini