Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Menkopolkam Imbau Masyarakat Waspadai Peredaran Uang Palsu selama Libur Nataru

Eks Kepala Badan Intelijen Negara ini mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan ke pihak berwenang bila menemukan dugaan peredaran uang palsu.

28 Desember 2024 | 06.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Barang bukti Rp 22 miliar uang palsu siap edar pecahan Rp 100 ribu yang diamankan Subdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada 15 Juni 2024 di Srengseng, Jakarta Barat. Dok. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan atau Menkopolkam Budi Gunawan mewanti-wanti kepada masyarakat untuk mewaspadai beredarnya uang palsu selama libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2025. Dia meminta agar masyarakat berhati-hati saat bertransaksi dengan uang tunai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pastikan uang yang diterima dalam transaksi adalah uang asli," katanya dalam keterangan resminya, Jumat, 27 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Eks Kepala Badan Intelijen Negara ini mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan ke pihak berwenang bila menemukan dugaan peredaran uang palsu. Dia berujar bahwa aparat keamanan bakal menindaklanjuti laporan peredaran uang palsu tersebut.

Dia juga berpesan kepada jajaran TNI dan Polri untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap adanya peredaran uang palsu ini. Budi mengatakan bahwa aparat keamanan harus melakukan pengawasan ketat di titik-titik ramai transaksi.

"Seperti pasar, pusat perbelanjaan, dan transportasi umum," ucapnya.

Baru-baru ini polisi kembali mengungkap kasus peredaran uang palsu di Indonesia. Polisi dari jajaran Polres Gowa mengungkap sindikat pembuatan dan peredaran uang palsu yang melibatkan pegawai Universitas Islam Negeri atau UIN Alauddin Makassar pada 14 Desember 2024.

Penangkapan ini bermula dari penindakan tim Satreskrim Polsek Pallangga yang menangkap seorang terduga pengedar uang palsu. Penangkapan itu kemudian menjadi pintu masuk untuk menelusuri jaringan hingga ke lokasi produksi di area kampus UIN Alauddin Makassar.

Dalam konferensi pers yang digelar di Polres Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis, 19 Desember 2024, Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Yudhiawan Wibisono, mengungkapkan para tersangka yang terlibat dalam pembuatan dan peredaran uang palsu ada 17 orang dengan latar pekerjaan yang berbeda-beda.

Polisi menyita sejumlah barang bukti pembuatan uang palsu di Gedung Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Gowa, yakni satu unit mesin cetak besar GM-247IIMP-25 offset printing machine, 738 lembar kertas bergambar uang pecahan Rp100 ribu emisi 2016 belum dipotong. 397 lembar kertas bergambar uang pecahan Rp100 emisi 2016 belum terpotong.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus