Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan proses rekrutmen perangkat kepresiden masih berlangsung. Perangkat kepresidenan itu meliputi ajudan, dokter kepresidenan, dan pembantu kegiatan operasional presiden selama di Istana Negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Proses penjaringan perangkat kepresidenan itu dilaksanakan oleh Kementerian Sekretaris Negara. “Kami sedang melaksanakan proses seleksi perangkat-perangkat untuk kepresidenan baik ajudan, kemudian dokter pribadi," kata Prasetyo saat ditemui di kompleks gedung DPR, Rabu, 13 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prasetyo menargetkan proses penjaringan perangkat kepresidenan tersebut akan rampung sebelum 2025. Ada pun sejumlah nama kandidat calon ajudan Presiden Prabowo Subianto sudah dikantongi Kemensetneg. Dia belum bisa memastikan siapa ajudan presiden yang akan menggantikan posisi yang Mayor Teddy Indra Wijaya yang kini menduduki posisi Sekretaris Kabinet.
Sebelumnya tiga matra Tentara Nasional Indonesia (TNI), yaitu TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara masing-masing telah menyiapkan kandidat terbaiknya untuk menjadi ajudan Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono membenarkan adanya seleksi dan kandidat ajudan Prabowo yang terpilih. Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana.
“TNI Angkatan Darat menyiapkan beberapa kandidat, dan dia yang terpilih,” kata Maruli saat ditemui di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2024.
Kandidat yang disebut Maruli itu merujuk pada Kolonel Infanteri Wahyo Yuniartoto. Lulusan Akademi Militer (Akmil) Tahun 2001 itu saat ini berdinas sebagai Komandan Grup 2 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.
Masih di tempat yang sama, KSAU juga membenarkan kandidat ajudan yang dipersiapkan TNI AU untuk menjadi ajudan Prabowo adalah Kolonel Penerbang Anton 'Sioux' Palaguna.
“Sejauh ini benar (Anton Palaguna), penerbang Sukhoi, F16, siswa saya, saya (dulu) pengajar dia,” kata Tonny.
Tonny, yang juga pernah menjadi ajudan presiden ke-7 Joko Widodo pada 2014, menyebutkan TNI AU menyiapkan enam kandidat ajudan, yang tiga di antaranya dipersiapkan untuk Presiden Prabowo, dan tiga lainnya untuk Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Yang terpilih (untuk ajudan Presiden), Kolonel Anton. Yang Wapres belum (terpilih),” ujarnya.
Dia menegaskan, untuk kandidat ajudan presiden, sejauh ini sudah ada konfirmasi, tetapi belum ada surat resmi. Tonny kemudian menyebutkan alur penetapannya. Setelah proses seleksi di tingkat markas besar angkatan dan Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres), kata dia, kemudian ada surat keputusan Menteri Sekretariat Negara, surat keputusan Panglima TNI, dan surat keputusan kepala staf angkatan.
Kolonel Pnb. Anton “Sioux” Palaguna adalah penerbang pesawat tempur TNI AU lulusan Akademi Angkatan Udara Tahun 2000. Dia pernah menjabat sebagai Asisten Operasi Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional I dan Komandan Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin.
Dalam kesempatan terpisah, Kadispenal Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady membenarkan saat ini kandidat yang telah terpilih dari proses seleksi dari matra laut untuk menjadi ajudan Presiden Prabowo adalah Letkol Laut (P) Romi Habe Putra.
“TNI AL telah menyeleksi sejumlah kandidat terbaiknya sejak September-Oktober dari tingkat Mabes TNI AL kemudian Setmilpres untuk ajudan presiden. Kemudian dari rangkaian proses seleksi itu, kandidat yang terpilih dari TNI AL Letkol Laut (P) Romi Habe Putra," kata Wira Hady saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Letkol Laut (P) Romi Habe Putra adalah lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Tahun 2002, dan saat ini berdinas sebagai Komandan KRI Sultan Hasanuddin-366.