Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
UBAID Mustofa Mahdi terlonjak dari ranjangnya begitu mendengar keributan di penjara Derik di Kota Al-Malikiyah, di kawasan timur laut Suriah, pada 5 April lalu. Dari balik jeruji biliknya, pria 29 tahun ini melongok ke lorong dan melihat puluhan tawanan bekas pendukung kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memberontak.
Mereka, menurut Ubaid, merusak segala yang ada di dalam penjara. Tak terkecuali tembok, yang terus digedor agar jebol. Mereka berniat kabur dari bui. “Karena di dalam sini membikin kami stres. Tidak bisa tahu masa depan,” ujar Ubaid kepada Tempo dalam wawancara di kompleks kantor intelijen Pasukan Demokratik Suriah (SDF), Rmelan, sekitar 30 kilometer dari penjara Derik, pada Sabtu, 25 Mei lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo