Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah pelantikan kepala daerah pada Kamis, 20 Februari 2025, sebanyak 505 kepala daerah direncanakan akan mengikuti retret (retreat) di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, mulai 21 Februari hingga 28 Februari 2025. Apa saja fakta-faktanya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Terdahulu Jadi Pemateri
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengungkapkan bahwa pemateri dalam pembekalan atau retret kepala daerah di Magelang, Jawa Tengah, berasal dari berbagai kalangan. Kemendagri khususnya mengundang seluruh menteri di Kabinet Indonesia Maju dan Lembaga Ketahanan Nasional sebagai pengisi materi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, Bima juga menyebut kemungkinan presiden terdahulu turut menjadi salah satu pemateri. "Mungkin nanti ada juga Presiden terdahulu yang akan berbicara," kata Bima saat ditemui di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Ahad, 16 Februari 2025. Namun, ia masih enggan untuk membocorkan siapa mantan presiden yang diminta untuk menjadi pemateri itu. Ia meminta untuk menunggu sampai hal tersebut disampaikan secara resmi.
Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto sebelumnya meminta Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi pemateri retret kepala daerah dan wakil kepala daerah di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah. Permintaan itu disampaikan Prabowo ke SBY dalam pertemuan di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, 14 Februari 2025.
Bima turut menyampaikan bahwa Prabowo Subianto akan hadir dalam pembekalan tersebut. Namun dia belum bisa memastikan jadwal kedatangan Prabowo karena harus menyesuaikan dengan jadwal yang padat . "Bisa sekali, bisa dua kali, atau bisa lebih," kata Bima.
Wakil Kepala Daerah Hadir di Penutupan
Wamendagri Bima Arya Sugiarto juga menyampaikan alasan terkait wakil kepala daerah yang dikabarkan hanya akan mengikuti penutupan pada agenda retret di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah itu. Menurut Bima, keputusan tersebut diambil sebagai bagian dari kebijakan pemangkasan anggaran.
"Tapi kemudian karena efisiensi, kami ingin juga teman-teman (kepala daerah terpilih) itu lebih cepat untuk bekerja," kata Bima saat ditemui di Kantor Kemendagri pada Ahad, 16 Februari 2025.
Politikus PAN itu juga menjelaskan bahwa keterbatasan tempat ikut menjadi salah satu alasan. Menurutnya, kapasitas tenda di lokasi retret tidak mencukupi jika harus menampung seluruh peserta apabila melibatkan wakil kepala daerah sekaligus. "Kami harus mencarikan lagi (tendanya) begitu. Jadi untuk sementara tahapan ini wakilnya bergabung di ujung saja," ujarnya.
Peluang Retreat Wakil Kepala Daerah
Dalam kesempatan yang sama, Bima mengatakan tidak menutup kemungkinan jika ada pembekalan khusus yang diberikan untuk wakil kepala daerah.
“Nanti, mungkin, sangat terbuka kemungkinan apabila wakilnya juga akan mengalami pembekalan. Ya, tentu dengan rencana yang berbeda nanti ke depan,” kata Bima di Kantor Kemendagri, Jakarta, Ahad, 16 Februari 2025 dikutip dari Antaranews.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa juga mengharapkan adanya tahapan yang secara khusus memberikan pembekalan kepada wakil kepala daerah. Sebab, kata mantan Menteri Sosial itu, wakil kepala daerah hanya dijadwalkan hadir pada penutupan agenda retret kepala daerah.
"Ini hanya kepala daerah, penutupannya baru dengan wakil kepala daerah. Sebenarnya mudah-mudahan ada tahap berikutnya untuk Waka," kata Khofifah usai menjalani pemeriksaan kesehatan di Kemendagri, Ahad, 16 Februari 2025. Ia didampingi oleh wakilnya, Emil Elestianto Dardak.
Khofifah mengatakan pembekalan untuk wakil kepala daerah merupakan agenda yang penting. Mengingat bahwa kemitraan strategis antara kepala daerah dan wakilnya berperan krusial dalam meningkatkan produktivitas di masing-masing daerah. "Meskipun saya dan Mas Emil ini sudah lima tahun kami bersama-sama membangun Jawa Timur. Tapi kan bahwa interaksi dengan beberapa bupati, wali kota yang baru," jelasnya.
Retret Didanai APBN
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa retreat kepala daerah yang akan digelar di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, untuk para kepala daerah terpilih, akan didanai oleh APBN.
Dengan begitu, menurut dia, kegiatan itu tidak mengambil biaya dari daerah atau melalui APBD. Ia mengatakan, APBN yang digunakan untuk kegiatan tersebut berasal dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). "Semua pakai APBN, di Kemendagri itu," kata Prasetyo usai menghadiri konferensi pers soal efisiensi anggaran di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, 14 Februari 2025.
Sebelumnya, rencana retret ini menimbulkan polemik terutama mengenai pembiayaan yang disebut menggunakan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD), hingga kepala daerah terpilih harus menyetorkan sejumlah uang ke PT Lembah Tidar untuk mengikuti pembekalan tersebut.
Tujuan Retreat
Adapun Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebelumnya mengungkapkan bahwa retret kepala daerah bertujuan untuk membangun ikatan emosional serta kerja sama antar kepala daerah. Tito mengharapkan ada keselarasan para kepala daerah di antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Mantan Kepala Polri ini menjelaskan retret di Akmil Magelang akan dikemas dengan pola diskusi terbuka bagi kepala daerah. “Bagaimana membuat mereka (kepala daerah) dalam menjalankan programnya pro rakyat, itu yang paling utama," ujar Menteri Tito melalui sambungan telepon kepada Tempo pada Kamis malam, 13 Februari 2025.
M. Rizki Yusrial Daniel Ahmad Fajri, Eka Yudha Saputra, dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Kala Ratusan Kepala Daerah Terpilih Latihan Berbaris untuk Pelantikan