Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Uji coba vaksin Nusantara melibatkan seorang pengusaha yang diduga dikenal lama oleh Terawan.
Taruna Ikrar mengajukan proposal uji coba vaksin Nusantara kepada Terawan.
Anggaran vaksin Nusantara terhambat setelah Terawan lengser sebagai Menteri Kesehatan.
TERBANG ke Amerika Serikat pada pengujung 2016, Terawan Agus Putranto bertemu dengan sejumlah koleganya di salah satu konsulat jenderal di negara itu. Silaturahmi menjelang Natal dan tahun baru tersebut dihadiri sejumlah diaspora Indonesia. Salah satunya Taruna Ikrar yang saat itu menjadi peneliti pascadoktoral dan asisten spesialis di University of California, Amerika Serikat, Irvine.
Kepada Taruna, Terawan yang saat itu menjabat Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto mengenalkan kawannya, Haryono Winarta, yang merupakan pengusaha asal Surabaya. “Saat itu Pak Terawan mengenalkan saya kepada Pak Ming,” ujar Taruna kepada Tempo, Rabu 3 Maret lalu. Ming atau Liu Ming Ming adalah nama Cina dari Haryono Winarta.
Menurut Taruna, Haryono memiliki rumah di Pomona, California. Haryono dan Istrinya, Merci Kawilarang, merupakan jebolan kampus di Amerika. Istrinya magister administrasi bisnis di Papperdine University, California. Haryono, anak dari kontraktor pengeboran minyak mentah, juga menjadi pemilik Hotel Wyndham di Jalan Basuki Rahmat, Kota Surabaya. Istrinya merupakan Direktur Operasional PT Gloria Ramayana Interhotel yang bergerak di bidang perhotelan di Asia.
Adapun mertua Haryono memiliki pabrik farmasi di Gresik, Jawa Timur, yaitu PT Rama Emerald Multi Sukses. Perusahaan ini menjadi penyokong dana pengembangan vaksin Nusantara dengan menggunakan vaksin sel dendritik untuk vaksin Covid-19. Tim peneliti dari PT Rama dan Aivita Biomedical Inc—perusahaan bioteknologi di Amerika yang mengembangkan vaksin dendritik untuk pasien kanker—serta Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro tengah melakukan uji klinis vaksin Nusantara di Rumah Sakit Umum Pusat dr Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Taruna bercerita, kedekatan Terawan dengan Haryono bermula ketika mertua Haryono berobat kepada Terawan. Mertuanya pernah terkena serangan stroke dan menjalani terapi cuci otak dengan digital subtraction angiography (DSA) yang dikembangkan oleh Terawan. Metode itu dianggap kontroversial karena dinilai belum teruji secara ilmiah. Setelah mengikuti terapi itu, menurut Taruna, mertua Haryono sembuh. “Itu sekitar 2015,” ujar Taruna.
Keluarga Terawan pun dekat dengan keluarga Haryono. Di akun Instagram istri Haryono, Mercy Kawilarang, misalnya, terpampang foto dia dan orang tuanya bersama Terawan dan istrinya di depan meja sebuah restoran. Tertulis di unggahan tanggal 20 Juni 2016, “Bersama dokter Terawan dan istrinya, persahabatan kita selamanya. Pertemanan bukan ke mana kamu pergi atau apa yang sudah kamu lakukan. Tapi, siapa yang ada di dekatmu,” tulis Mercy.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo