Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Perahu Mojokerto Arungi Dunia

Djuhari lebih dari 30 tahun membuat miniatur perahu tradisional. Melahirkan puluhan perajin.

27 Agustus 2012 | 00.00 WIB

Perahu Mojokerto Arungi Dunia
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Erwin, 30 tahun, memasang layar pada miniatur perahu sepanjang satu meter. Butuh waktu tujuh menit untuk memasang dua layar. Setelah terkembang, ia mengukur presisinya dengan penggaris. Hasil kerjanya itu dia amati sekali lagi, sebelum diletakkan di jajaran perahu mini lain di meja.

"Ini pesanan dari Filipina," katanya saat ditemui di tempat kerja, Sanggar Seni Bahari, Mojokerto, akhir Juli lalu. Ia bersama rekannya berbagi tugas, dari memotong kayu, membentuk bodi perahu, mengecat, sampai memberikan sentuhan akhir. "Kami hanya mengerjakan miniatur, konsepnya dari Pak Djuhari," kata Udin, rekan Erwin.

Djuhari Witjaksono, 82 tahun, adalah pemilik sanggar dan pencipta miniatur kapal layar tradisional itu. Ia sudah 30 tahun lebih menciptakan kriya seni ini. Tak mengherankan bila ruang tamu rumahnya berjejal penghargaan dari berbagai negara, termasuk Piala Upakarti dari Presiden Soeharto pada 1991.

Kendati sudah sepuh, Djuhari tetap energetik. Diawasinya langsung proses pembuatan 50 miniatur kapal Dewa Ruci itu. Karena sangat memperhatikan detail, tak aneh jika ia meminta perahu dibongkar lantaran dirasa kurang pas.

Semula ia menjadi kontraktor bangunan setelah lulus Sekolah Teknik Menengah Negeri Malang pada 1957. "Bisnis di bidang properti keras, saling sikut dan saling jegal," katanya. Kebetulan dari kecil ia senang membuat kerajinan tangan. Di sela kesibukannya memborong, Djuhari sering membuat perahu mini. Ditambah dengan kegemarannya membaca buku sejarah, ia pun banting setir ke profesi lain.

Langkah awalnya adalah membuat miniatur kapal Majapahit, yang dirasanya paling dekat dengan kesehariannya. Tapi ia tidak menemukan bentuk kapal dari abad pertengahan itu meskipun sudah mengubek-ubek literatur dan mendatangi museum Trowulan. Djuhari baru mempunyai gambaran setelah melihat relief di Candi Penataran, Blitar, yang kemudian ia padukan dengan model perahu di relief Candi Borobudur.

Hasil karyanya mengantar dia mengikuti berbagai pameran, termasuk di Kedutaan Belanda di Jakarta pada 1992. Di situ ia bertemu dengan seorang pejabat kedutaan, yang mengatakan referensi tentang bentuk kapal Nusantara lengkap tersimpan di Museum Maritim Amsterdam. Dengan dukungan PT Semen Gresik, ia melakukan riset di sana selama seminggu.

Tambahan pengetahuan itu membuat produknya makin beragam. Djuhari mulai diikutkan pameran di luar negeri oleh pemerintah daerah Jawa Timur dan Kementerian Perdagangan. Pesanan pun mengalir. "Ada pengusaha restoran di Las Vegas yang pesan 20 buah untuk hiasan di rumah makannya," kata Djuhari.

Ia mulai melibatkan anak muda di sekitarnya untuk bekerja di sanggar. Dari 35 perajin binaan, beberapa membuka tempat usaha sendiri dan menerima order dari toko cendera mata dari Bali sampai Jakarta. Jenis retail ini disebut Djuhari sebagai barang kelas dua. Sebab, ornamennya tidak komplet serta barangnya tidak halus dan hanya berbahan kayu waru atau mahoni. "Harganya pun miring, sekitar Rp 250 ribu per unit," katanya.

Djuhari memilih mengerjakan pesanan khusus, karena lebih mengejar kualitas. Dengan bahan kayu jati, ornamen kapal dibuat selengkap dan semirip aslinya, termasuk warna. Ia butuh waktu enam bulan untuk menyelesaikannya. Salah satu mahakaryanya adalah perahu layar tiga meter pesanan Bank Indonesia. "Pesanan eksklusif harganya Rp 5 juta ke atas," kata Djuhari.

Yudono Y. Akhmadi, Kukuh S. Wibowo (Mojokerto)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus