Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Perintah Presiden, Tentara Harus Netral

PADA usia 53 tahun 11 bulan, Andika Perkasa menyandang bintang empat.

23 November 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Andika Perkasa -TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kariernya sebagai perwira tinggi melesat setelah Presiden Joko Widodo dilantik pada 20 Oktober 2014. Dalam -empat tahun, bintang di bahunya bertambah tiga.

Andika tak ambil pusing kariernya dikaitkan dengan kiprah mertuanya, mantan Kepala Badan Intelijen Negara, Abdullah Makhmud Hendropriyono—salah seorang penyokong utama Jokowi pada pemilihan presiden 2014. Ia mengatakan jalan kariernya sebagai perwira tinggi ditentukan Presiden Jokowi belaka.

Tanya-jawab berikut ini disarikan dari berbagai kesempatan wartawan mewawancarai Andika seusai pelantikannya sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada Kamis pekan lalu.

Penunjukan Anda disebut dipengaruhi faktor mertua Anda, A.M. Hendropriyono. Tanggapan Anda?

Silakan orang mau omong apa saja soal saya. Sejak dulu kondisi saya begini-begini saja. Tidak ada yang perlu dikomentari.

Karier Anda seolah-olah melejit setelah Joko Widodo menjadi presiden. Tanggapan Anda?

Orang kalau mau ngomong apa saja, silakan. Saya tak bisa berkomentar dan tak perlu saya tanggapi semuanya karena karier saya ini ditentukan dan diputuskan oleh Presiden. Beliau yang memutuskan dan saya tak tahu apa yang ada dalam penilaian Presiden. Bapak Presiden memberikan kepercayaan kepada saya, sehingga saya harus menerjemahkan tugas dari beliau. Saya harus menjaga kepercayaan Presiden.

Benarkah Anda sempat mendekati partai politik untuk melobi?

Enggak. Saya enggak pernah ke mana-mana.

Ada tugas khusus dari Presiden Jokowi?

Presiden memerintahkan saya dan semua prajurit TNI agar menjaga kepercayaan masyarakat bahwa tentara itu netral di tahun politik. Kita harus menunjukkan dengan tindakan, bukan sekadar bicara tapi praktiknya tahu-tahu tidak netral. Saya harus bisa melakukan dan saya yakin prajurit TNI memahami kewajiban ini.

Apa prioritas pertama Anda sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat?

Saya mau orientasi dulu. Saya memang sudah bertugas di Angkatan Darat, tapi tugas sebagai kepala staf akan lebih banyak pada aspek pembinaan dan kebijakan. Saya akan lihat dulu program yang sudah berjalan, apakah ada yang perlu diubah atau tidak. Namun, yang jelas, banyak program dari Pak Mulyono sebagai kepala staf sebelumnya yang harus dilanjutkan.

Bagaimana Anda mengkonsolidasikan institusi karena banyak perwira senior menjadi bawahan Anda?

Saya akan menjalin komunikasi dengan perwira senior yang berada di struktur TNI Angkatan Darat. Saya sudah lama melakukan hal itu. Sebab, tanpa dukungan para senior, saya tak akan bisa berjalan sesuai dengan arah yang mereka harapkan.

Anda dituding terlibat pembunuhan aktivis pro-kemerdekaan Papua, Theys Hiyo Eluay. Tanggapan Anda?

Silakan saja. Tak ada alasan bagi saya melarang mereka menelusuri kembali peristiwa itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus