Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Pet ... se-jawa-bali

Malam menjelang peringatan hut ke-46 ri listrik seluruh jawa dan bali padam. dikarenakan sekering di pltu suralaya putus, sehingga lampu dan perka- kas yang dialirinya mati.

24 Agustus 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seluruh Jawa dan Bali tiba-tiba gelap gulita selama dua jam pada malam HUT RI. Ada sabotase? ACARA renungan suci di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, baru saja berakhir. Malam menjelang peringatan Hari Kemerdekaan ke-46 Republik Indonesia itu terasa hening. Presiden Soeharto dan sejumlah pejabat tinggi baru saja meninggalkan pelataran TMP Kalibata. Tiba-tiba lampu padam .... Rupanya, pemadaman bukan hanya di Kalibata untuk memberikan suasana hening. Pada pukul 00.20 Sabtu dini hari pekan lalu itu, listrik mati secara serentak di berbagai wilayah Jawa dan Bali. Lampu baru menyala lagi dua jam kemudian. Memang, listrik sewaktu-waktu bisa padam tanpa permisi. Namun, bila padamnya serentak di seluruh Jawa dan Bali, tanda tanya pun layak disodorkan. Apakah ada sabotase? Ada kekurangan daya? Dan sejumlah pertanyaan lain. Menteri Pertambangan dan Energi Ginandjar Kartasasmita pun merasa perlu menjawab pertanyaan itu. Seusai memimpin upacara 17 Agustus di kantornya, Menteri memberikan penjelasan pada wartawan bahwa sumbernya adalah PLTU Suralaya. "Sekering yang beroperasi sejak 17 Agustus 1985 itu tiba-tiba putus," katanya. Akibatnya, sistem pengatur bebannya ngadat, dan selanjutnya: lampu dan perkakas listrik yang dialirinya di Jawa dan Bali tiba-tiba saja padam. "Jadi, ini masalah teknis," kata Ginandjar. "Terlalu dini untuk menuduhnya terjadi sabotase." PLTU Suralaya, pembangkit berkapasitas 1.600 megawatt, memasok 40 persen kebutuhan listrik di Jawa dan Bali. Sistem kelistrikan itu -- populer dengan istilah interkoneksi Jawa-Bali -- memang lebih efisien, gampang didistribusikan. Namun kelemahannya, seperti yang terjadi pada dini hari itu. "Kerusakan di salah satu pembangkit akan memberi dampak di tempat lain dalam jaringan itu," kata Menteri Ginandjar. Menurut Artono Arismunandar, Direktur Jenderal Listrik dan Energi Baru, terputusnya sekering itu bisa terjadi karena PLTU Suralaya harus memikul beban yang terlalu berat. Pada waktu kejadian, beban yang disangga sistem interkoneksi Jawa-Bali sekitar 4.000 megawatt. "Karena beban itu terlalu berat, sekeringnya langsung putus," kata Artono. Hanya saja, kabarnya, putusnya sekering PLTU Suralaya itu justru terjadi sesudah beban puncak 4.933 megawatt terlampaui, lalu turun sampai beban 4.000 megawatt. Malah, beban sebesar itu sebenarnya sudah biasa terlampaui. Maka, mengapa kok sekarang sampai putus, sedangkan pada hari-hari biasanya tak terjadi apa-apa, "Rincian penyebab itulah yang sedang kami cari," begitu janji Artono Arismunandar. Di Jakarta, lampu baru bisa berpijar lagi setelah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Muarakarang, yang berkekuatan 300 megawatt, dihidupkan. Maka, beberapa wilayah Ibu Kota pun kembali terang. Di Jawa Barat, pembangkit listrik Saguling digeber dayanya. Begitu juga pembangkit-pembangkit cadangan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Akhirnya, kota-kota di Jawa dan Bali bangun kembali. Listrik mati serentak se-Jawa dan Bali itu bukan yang pertama. Tujuh tahun silam, di wilayah Jakarta, sebagian Jawa Barat, dan Jawa Tengah,listrik pernah padam serentak. Kala itu akibatnya cukup memusingkan lantaran terjadi pada sore hari. Lalu lintas macet di mana-mana. Lalu, menurut Menteri Ginandjar, pada 1988, seluruh listrik di Jawa dan Bali lumpuh untuk beberapa waktu. Ini salah satu kelemahan sistem interkoneksi. Asal jangan menjadi tradisi. Ardian Taufik Gesuri dan Iwan Qodar Himawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus