Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden ke-7 Joko Widodo ditengarai hendak cawe-cawe Kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada April 2025 melalui pergantian posisi Sekretaris Jenderal. Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Deddy Sitorus tidak membantah mengenai kabar manuver Jokowi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Deddy meminta awak media untuk memeriksa isu tersebut secara mendalam. Namun, Deddy mengatakan bahwa di internal PDIP, isu Jokowi cawe-cawe Kongres memang sudah berkembang luas dan sengaja diembuskan berbagai pihak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya rasa kita tidak berbeda pendapat (soal Jokowi),” kata Deddy saat jumpa pers di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis, 19 Desember 2024. “Tetapi kami tidak ingin menyebut nama di sini karena nama itu tidak layak lagi disebut kalau menurut kami.”
Menjawab pertanyaan mengenai peringatan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal kader yang tidak boleh bermain dua kaki, Deddy irit bicara. "Kalau soal dua kaki memang pasti ada di mana-mana dua kaki. Jadi, saya kira saya tidak akan lebih jauh karena Ibu Mega sudah berbicara soal itu,” katanya.
Sebelumnya Megawati menduga ada pihak yang ingin membuat kacau Kongres PDIP 2025. Pihak itu tidak ingin Megawati menjadi ketua umum kembali. Ia menduga akan ada pihak yang menganggap kepemimpinanya tidak berhasil.
"Katanya di kongres juga mau diawut-awut (kacau). Saya sengaja nih supaya pada kedengaran dah coba kamu awut-awut partai saya," kata Megawati dalam peluncuran dan diskusi buku 'Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis' di Jakarta, Kamis, 12 Desember 2024.
Megawati mengklaim masih diminta seluruh kadernya untuk memimpin partai berlambang banteng itu. Ketika Kongres PDIP nanti, Megawati akan dipilih sebagai ketua umum kembali secara aklamasi. Namun, ia menyinggung keinginannya untuk pensiun sebagai ketua umum.
Sejumlah politikus PDIP kepada Tempo menyampaikan bahwa mereka mendengar upaya Jokowi mengambil alih partai banteng. Melalui tangan-tangannya, Jokowi ditengarai bakal cawe-cawe dalam Kongres PDIP yang akan berlangsung pada April 2025 melalui pergantian posisi sekretaris jenderal partai.
Jokowi tidak memiliki juru bicara untuk dimintai komentar mengenai tudingan cawe-cawe di Kongres PDIP tahun depan. Ketua umum Barisan Relawan Jokowi Presiden atau Bara JP, Utje Gustav, mengatakan bahwa tudingan Jokowi akan cawe-cawe merupakan bentuk ketakutan berlebih sejumlah kader PDIP.
“Mereka takut dengan perbuatan mereka pada Pak Jokowi. Mereka takut dengan halusinasi mereka. Jadi apapun yang terjadi saat Kongres, mereka akan salahkan Pak Jokowi. Jika ada suatu hal yang merugikan PDIP mereka pasti salahkan Pak Jokowi,” kata Utje melalui pesan singkat kepada Tempo pada Kamis, 19 Desember 2024.
PDIP resmi memecat Jokowi, putranya Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan menantunya Muhammad Bobby Afif Nasution sebagai kader partai terhitung sejak Sabtu, 14 Desember 2024. Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun membacakan tiga surat pemecatan yang masing-masing bernomor 1649, 1650, dan 1651, secara berurutan kepada Jokowi, Gibran dan Bobby dalam siaran video resmi yang disiarkan oleh PDIP di Jakarta, Senin.
Dalam tiga surat yang dibacakan oleh Komarudin, PDIP menyatakan pemecatan terhadap Jokowi, Gibran, dan Bobby merupakan sanksi yang diberikan oleh partai kepada mereka. Jokowi dianggap menyalahgunakan kekuasaan dengan mengintervensi Mahkamah Konstitusi dengan perubahan aturan yang meloloskan Gibran menjadi calon wakil presiden.
Jokowi menghormati keputusan yang diambil oleh para petinggi PDIP. Mantan Wali Kota Solo ini mengatakan tidak dalam posisi membela atau memberikan penilaian karena keputusan itu sudah terjadi.
“Saya tidak dalam posisi untuk membela atau memberikan penilaian, ya karena itu keputusan sudah terjadi. Nanti, waktu yang akan mengujinya ya. Saya rasa itu saja,” kata Jokowi di kediamannya di Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Selasa, 17 Desember 2024. Siang itu, Jokowi selesai menerima kunjungan dari sejumlah relawan Bara JP.
Francisca Rosana berkontribusi dalam penulisan artikel ini.