Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi senang dengan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada serentak 2018 yang berlangsung aman dan damai. "Saya senang sekarang masyarakat semakin matang, semakin dewasa. Bisa bedakan mana yang politik mana yang bukan," kata Jokowi saat menerima laporan dari Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Soni Sumarsono terkait pelaksanaan Pilkada di wilayah itu, Senin, 2 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jokowi mengatakan masyarakat sekarang sudah bisa membedakan mana pemimpin yang baik, mana yang bukan. "Memang masyarakat itu sering dikompor-kompori politikus," ujar Jokowi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jokowi pada kesempatan itu mengingatkan kembali masalah persatuan dan kesatuan. Menurut dia, Indonesia merupakan negara yang besar dengan 714 suku yang berbeda.
"Pilih pemimpin kita, tapi jangan sampai karena pemilihan bupati, gubernur dan presiden, kita menjadi tidak rukun. Rugi besar kita. Pilih pemimpin paling baik, coblos dan rukun," ujarnya.
Meskipun masyarakat selalu menjadi menjadi objek para politikus, tambah Jokowi, namun ia yakin akan kedewasaan rakyat menjalankan demokrasi itu secara baik dan santun.
Adapun Penjabat Gubernur Sulsel Soni Sumarsono melaporkan kondisi politik terakhir daerah itu khususnya pasca-Pilkada 27 Juni lalu.
"Provinsi ini berbeda dengan yang kita bayangkan serta apa yang terjadi. Proses pilkada dapat kami laporkan Pak Presiden, semua berjalan aman dan lancar. Alhamdulillah, tidak satu pun kejadian siginifikan," kata Sumarsono saat memberikan sambutan di sela kegiatan penyerahan sertifikat tanah di Lapangan Andi Makkasau Kota Pare-pare, Senin.
Ia menyampaikan apa yang selama ini dikhawatirkan tentang pelaksanaan Pilkada di Sulsel, tidak terbukti bahkan berjalan aman dan damai, meski selama ini Pilkada di Sulsel masuk dalam kategori "merah".
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri ini mengemukakan Pilkada yang damai dan aman tercipta berkat budaya Bugis-Makassar yang dijunjung tinggi masyarakat setempat.
Selain itu, sikap kekeluargaan dan kebersamaan selama pelaksanaan Pilkada, seperti Pemilihan Gubernur Sulsel maupun Pilkada yang berlangsung di 12 kabupaten kota se-Sulsel.
"Inilah yang jadi acuan kami, masyarakat bisa mengorangkan orang. Saya mengucapkan terima kasih, karena kita mampu memenuhi keinginan Pak Presiden soal pilkada yang damai," ujar mantan Pejabat Gubernur DKI Jakarta itu.