Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur Jakarta, Pramono Anung, berencana meningkatkan kesejahteraan guru swasta di Jakarta. Menurut dia, perlu program yang berkeadilan supaya tenaga pendidik yang bukan pegawai negeri sipil (PNS) bisa mendapatkan manfaat yang sama, dengan sekolah negeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun rencana tersebut muncul ketika Pramono berkunjung ke kantor Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta di Kramat Raya, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu, 28 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya mendapatkan banyak masukan dan di Muhammadiyah ini profesornya banyak banget. Mereka mengkritisi, menyampaikan hal-hal yang menurut saya sangat berguna kalau saya mendapatkan amanah menjadi gubernur Jakarta," ujar Pramono, saat ditemui usai diskusi berlangsung di PWM DKI Jakarta.
Pramono membeberkan, terdapat tiga aspek utama dalam pertemuannya dengan Muhammadiyah di Jakarta. Tiga aspek ini di antaranya berkaitan dengan pendidikan, kesejahteraan dan kesehatan. "Salah satu yang tadi disampaikan adalah bagaimana kesejahteraan guru, terutama guru-guru swasta," kata Pranomo.
Politisi PDI Perjuangan ini mengakui bahwa guru swasta juga harus mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah. Dia memastikan, jika terpilih menjadi gubernur Jakarta, sekolah-sekolah swasta bakal menjadi salah satu sasaran programnya.
"Terutama guru-guru swasta, yang memang itu harus mendapatkan perhatian," ujar Pranomo, sembari menyebut, "Program pemerintah Jakarta untuk sekolah gratis swasta kan sudah ada, tapi belum mencukupi, kuotanya baru 8 ribu-an."
Padahal menurut Pramono, sekolah-sekolah swasta di Jakarta juga patut untuk menjadi pertimbangan kemajuan pendidikan, serta sasaran program pemerintah. Dia berharap, untuk selanjutnya sekolah swasta tidak lagi berada di jalur yang abu-abu untuk mendapat bantuan pemerintah.
"Siswa di Jakarta yang swasta itu kan besar sekali. Nah yang begitu perlu dirumuskan, perlu ditata, dibuat yang lebih adil, terbuka, dan jangan ada ruang abu-abu untuk orang memanfaatkan," ucap Pramono.
Pilihan editor: Cara Ridwan Kamil Cegah Tawuran Anak Muda di Jakarta