Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

PSI Tak Lolos Parlemen, Pengamat Sebut Kaesang Tak Punya Pengalaman Organisasi

Ujang melihat selama ini PSI belum cukup kerja keras dan hanya mengandalkan endorsement Presiden Jokowi dalam kegiatan kampanye.

21 Maret 2024 | 08.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep saat melakukan pertemuan di kawasan Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 3 Februari 2024. Presiden Joko Widodo meyakini PSI bisa mendapatkan kursi di DPR RI pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia atau PSI tak lolos Senayan karena perolehan suara belum menembus ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Berdasarkan hasil rekapitulasi nasional Komisi Pemilihan Umum atau KPU, PSI hanya memperoleh 2,80 persen atau 4.260.169 suara dari total 151.796.630.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, mengatakan tidak lolosnya PSI ke Senayan adalah bukti bahwa Ketua Umum Kaesang Pangarep tak cukup mampu mengerek suara partai berlambang mawar itu. Dia menilai pengalaman putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam politik dan organisasi juga diragukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mohon maaf, Kaesang hanya anak presiden. Tidak ada pengalaman di organisasi,” kata Ujang saat dihubungi pada Rabu malam, 20 Maret 2024.

Ujang mengatakan butuh perjuangan dan pengalaman bagi partai politik agar kadernya bisa mendapat kursi di parlemen. Ujang melihat selama ini PSI belum cukup kerja keras dan hanya mengandalkan endorsement Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam kegiatan kampanye. “Tidak bisa hanya mengandalkan Jokowi,” kata Ujang.

Senyampang itu, Ujang menyarankan agar PSI menerima hasil rekapitulasi KPU. Menurut dia, angka yang diperoleh PSI itulah sesungguhnya bentuk dukungan masyarakat. “Itu dukungan rakyat ke PSI, harus diterima,” kata Ujang.

Selain PSI, ada sembilan partai lain yang tak lolos parlemen. Mereka adalah Partai Persatuan Pembangunan atau PPP, Partai Perindo, Partai Gelora, Partai Hanura, Partai Buruh, Partai Ummat, Partai Bulan Bintang, Partai Garuda, dan Partai Kebangkitan Nusantara.

Sementara itu, ada tujuh partai yang lolos ke parlemen berdasarkan hasil rekapitulasi nasional KPU. Mereka adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Demokrat.

Sementara itu, Kaesang irit bicara ihwal hasil partainya yang gagal ke DPR. Dia mengatakan soal ini bakal dibahas di kantor Dewan Pimpinan Pusat besok, Kamis, 21 Maret 2024.

"Nanti aja ya. Kumpul di DPP aja," kata Kaesang ditemui saat keluar dari rumah Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu malam, 20 Maret 2024.

ADIL AL HASAN | DANIEL A. FAJRI

Adil Al Hasan

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus