Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia atau PSI tak lolos Senayan karena perolehan suara belum menembus ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Berdasarkan hasil rekapitulasi nasional Komisi Pemilihan Umum atau KPU, PSI hanya memperoleh 2,80 persen atau 4.260.169 suara dari total 151.796.630.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, mengatakan tidak lolosnya PSI ke Senayan adalah bukti bahwa Ketua Umum Kaesang Pangarep tak cukup mampu mengerek suara partai berlambang mawar itu. Dia menilai pengalaman putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam politik dan organisasi juga diragukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Mohon maaf, Kaesang hanya anak presiden. Tidak ada pengalaman di organisasi,” kata Ujang saat dihubungi pada Rabu malam, 20 Maret 2024.
Ujang mengatakan butuh perjuangan dan pengalaman bagi partai politik agar kadernya bisa mendapat kursi di parlemen. Ujang melihat selama ini PSI belum cukup kerja keras dan hanya mengandalkan endorsement Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam kegiatan kampanye. “Tidak bisa hanya mengandalkan Jokowi,” kata Ujang.
Senyampang itu, Ujang menyarankan agar PSI menerima hasil rekapitulasi KPU. Menurut dia, angka yang diperoleh PSI itulah sesungguhnya bentuk dukungan masyarakat. “Itu dukungan rakyat ke PSI, harus diterima,” kata Ujang.
Selain PSI, ada sembilan partai lain yang tak lolos parlemen. Mereka adalah Partai Persatuan Pembangunan atau PPP, Partai Perindo, Partai Gelora, Partai Hanura, Partai Buruh, Partai Ummat, Partai Bulan Bintang, Partai Garuda, dan Partai Kebangkitan Nusantara.
Sementara itu, ada tujuh partai yang lolos ke parlemen berdasarkan hasil rekapitulasi nasional KPU. Mereka adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Demokrat.
Sementara itu, Kaesang irit bicara ihwal hasil partainya yang gagal ke DPR. Dia mengatakan soal ini bakal dibahas di kantor Dewan Pimpinan Pusat besok, Kamis, 21 Maret 2024.
"Nanti aja ya. Kumpul di DPP aja," kata Kaesang ditemui saat keluar dari rumah Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu malam, 20 Maret 2024.
ADIL AL HASAN | DANIEL A. FAJRI